webnovel

ಫಾಲನ್ ಏಂಜಲ್ (Fallen Angel)

Terlihat lelaki berparas manis terbangun dari tidur nyenyak nya , seluruh tirai kamar tertutup dengan rapi namun untungnya gorden berwarna cream mampu membiarkan seberkas cahaya mentari menembus tirai , memberikan secercah aura kehidupan didalam kamar itu . ia bangun dengan pandangan kosong nya , mengambil tongkat tripod yang selalu berada disisi ranjang nya , penglihatan nya memburam akibat trauma mata yang ia derita tiga tahun lalu , insiden yang membuat kakinya cidera dan trauma pada matanya . masa kelam nya dimulai dari hari itu... ia hidup diselimuti kegelapan dan keputus asaan , membuat pribadinya yang dulu merupakan seorang remaja supel , ceria , dan penuh warna... Kini hanya sebagai Tuan muda Yatim Piatu yang mengalami cacat fisik....

Ia perlahan berjalan dengan pasti kearah kamar mandi , Kamar mewah dengan closet room berada disisi kanan yang berujung di kamar mandi private sang tuan muda . pandangan nya masih kosong , berjalan dengan cukup yakin karena ia sudah hafal seluk beluk Penthouse milik nya hingga 'BRAKK' terdengar suara tabrakan dengan barang yang cukup keras diakhiri debuman .

Satu , dua , tiga....

"AARGGHHHH!! PAK JANG!!!!" teriakan membahana dari dalam kamar tidur sang pangeran es memnggema di Penthouse Hallyu Ivy . sontak seluruh pelayan yang mendengar menghampiri begitu juga dengan lelaki paruh baya bernama Jang Hyunsuk sebagai sekretaris pribadi sang tuan muda juga Bu Jung Jihyun sebagai sekretaris umum . melihat sang tuan muda terjatuh telungkup sontak semua orang panik , Pak Jang dengan cekatan mengangkat bridal tubuh sang tuan muda , membawanya menuju kamar tidur . mendudukkan pangeran mereka di single sofa favorite nya . "Berbaris!!" ujarnya lantang dan penuh penekanan . Sontak seluruh pelayan wanita juga pria yang sedang bertugas pagi itu berbaris rapi membuat dua shaff . Ia berdiri perlahan bertumpu pada tripod nya . menegakkan punggung nya dan menatap dingin dari pandangan kosong nya . buram... ia tidak bisa melihat jelas objek-objek dihadapan nya .

"Siapa yang ingin mengaku?..." nada kelewat datar sama seperti ekspresinya . hening.... para pelayan mulai gelisah , mereka kenal sekali akan sikap otoriter sang majikan , Prince perfect dari Hallyu Ivy . mendengar tidak ada jawaban seringaian kecil terbit disudut bibir nya . rahang nya mengeras , cengkraman pada tripod nya mengerat , wajah nya merah padam menahan emosi . Semua menatap nya dengan perasaan harap-harap takut juga cemas... terkecuali Pak jang juga Bu Jung yang sudah biasa dengan kelakuan sang tuan muda tiga tahun belakangan ini , mereka berdua hanya bisa menghela nafas melihat pemandangan dihadapan mereka .

"tidak ada yang ingin mengaku?... SIAPA YANG MELETAKKAN TANGGA KECIL DI CLOSET ROOM KU BANGSAT?!!! MENGAKULAH SIAPAPUN ITU MAJU KE HADAPANKU SEKARANG!!" Bentakkan yang cukup keras membuat seluruh pelayan gemetar menunduk dengan perasaan campur aduk . tidak ada yang berani menjawab . bahkan Bu Jung ikut tersentak dan memukul-mukul dadanya sendiri , menatap jengah pada sang pangeran es . "Mengakulah atau... Kalian semua ku pecat..." intonasinya kembali datar dan mencekam membuat semua yang berada di kamar nya terbelalak kaget juga cemas kecuali dirinya sendiri .

"S...Saya! saya yang meletakkan nya semalam saat hendak menyusun pakaian anda , namun saya lupa mengembalikan nya ke gudang..." seorang gadis yang kini tepat berada dihadapan nya membuka suara . ia maju selangkah , hidung nya mulai mengendus sesuatu "Aah.. Jasmine gurl?" ia tidak pernah menghafal nama-nama pelayan yang berkerja di penthouse nya . ia hanya mengenali dari aroma yang ada ditubuh mereka , meski memiliki kekurangan ia memiliki kelebihan lain yang bahkan tidak diketahui oleh orang lain . sontak yang dituju gemetar ketakutan , keringat membanjiri kening nya . "Ampuni saya tuan.." ujarnya memelas dengan kepala tertunduk .

"hah? Ampuni?.. Aah ampunan?... BAGAIMANA BISA KAU LANCANG MEMINTA AMPUNAN USAI MEMBUAT NYAWAKU DALAM BAHAYA!!! . Apa yang kau pikirkan? apa kalian semua bodoh? dimana otak kalian? APA YANG KALIAN PIKIRKAN?!! meletakkan benda sembarangan di tempat biasa aku lewat tanpa memikirkan bagaimana jika aku terjatuh? Hah?! AKU BISA SAJA MATI KARENA TERJATUH BEDEBAH!!" deretan kalimat penuh emosi meluncur begitu cepat dari kedua belah bibir manis nya . semua yang ada disana tersentak lebih kuat , bahkan beberapa mulai menangis... "Jungkook , cukup nak... hentikan..." Pak Jang mulai berbicara , tangan nya terulur mengusap kedua lengan sang tuan muda . dada nya bergemuruh , ia berusaha menetralkan detak jantungnya.. "Kau dipecat... karena satu orang mengakui kesalahan nya.. hanya ia yang dipecat.. kau... Jasmine gurl mulai saat ini kau ku pecat . sekarang kalian semua keluar!!" Sontak semua pelayan keluar dari kamar termasuk Bu jung , meninggalkan sang Pangeran es juga Pak Jang didalam kamar...

Pria paruh baya itu menuntun Tuan muda yang sudah bagaikan anaknya sendiri untuk duduk di ranjang King size nya . mengambilkan nya segelas air putih yang langsung diteguk habis . ia ikut duduk di sisi Jungkook , Jeon Jungkook putra tunggal keluarga Jeon... Satu-satunya pewaris sah Euphoria Company... "Bukankah keterlaluan Koo?... ia sudah bilang bukan kalau itu ketidak sengajaan nya... ia baru saja memiliki seorang putri.. kenapa tidak memberinya kesempatan lagi?" Pak Jang mencoba menetralkan emosi sang tuan muda sembari mendiskusikan perbuatan nya pada sang pelayan beberapa waktu lalu . "Jika kau tidak tau apa-apa lebih baik diam" jawaban dari sang tuan muda membuatnya menghela nafas , keras kepala sekali... "Bukan nya apa , tapi mau sampai kapan kau akan seperti ini koo? sampai kapan?.." ia kembali bertanya berharap satu-satunya putra dari almarhum majikan nya ini mengerti .

Jungkook berdiri , ia membawa langkah nya memasuki Closet Room diikuti oleh Pak Jang . tangan nya menunjuk ke arah dinding di bagian kanan , dinding dengan deretan lemari berisi segala macam pakaian nya , didepan lemari tersebut terdapat dua meja berbentuk kubus , meja kaca yang didalam nya berisi segala pernak pernik fashion , aksesoris tertata rapi didalam nya dan dibawahnya terdapat laci-laci yang juga berisi segala kebutuhan nya . Pak Jang menatap nya bingung , masih belum mengerti . "Lemari ku berjajar dengan rapi disana.. lemariku bukan lemari ber roda.. tidak mungkin ada yang bisa memindahkan nya seorang diri . Jungkook berusaha menjelaskan dengan tenang . kemudia jari nya menunjuk ke sisi kiri yakni jalan atau akses untuknya leluasa berjalan menuju kamar mandi dan tempat ia terjatuh tadi . "Disini , apa kau melihat sebuah lemari yang membutuhkan tangga untuk menata pakaian?" Pak Jang tersadar dan paham akan apa yang dimaksud oleh sang tuan muda , insting nya tajam sekali.. sangat sulit untuk dibodohi , seketika ia ingin membawa gadis melati itu kembali dan mengintrogasinya .

"Kalaupun ia lupa , bukan disitu tempat ia meninggalkan nya... tapi didepan lemari... sebuah skema yang sangat buruk..." ujarnya lagi . "apa perlu ku bawa ia kembali dan menanyakan siapa tuan nya dibalik semua ini?" Hyunsuk bertanya haruskah ia melakukan penyelidikan lebih dalam akan kasus kali ini . terlihat Jungkook menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju , "Ani , biarkan saja.. gadis itu hanya orang bodoh yang bekerja demi kelangsungan hidup juga keluarganya . kalaupun aku ingin menyelidiki kasus ini... sudah kulakukan sedari tadi.." usai menjawab pertanyaan Pak Jang ia meraih bathrobenya "Aku akan mandi , siapkan Yeontan... pagi ini aku ingin mengajak nya berkeliling taman kompleks.." Pak Jang mengangguk lalu pamit undur diri , sedangkan Jungkook berlalu menuju kamar mandi .

--------------------------------------Ange Dernière Mission...

Diatas sebuah gedung pencakar langit... seorang lelaki tampan dengan pakaian serba putih terduduk ditepi rooftop dengan kaki yang menggantung bebas.. ia menikmati pemandangan kota seoul pagi itu.. Surai coklat nya sedikit berantakan diterpa angin... "Dunia... semoga kau tetap indah seperti ini meskipun aku tidak lagi disini..." ia berdiri di tepi atap skyscraper.. memejamkan matanya dan membentangkan kedua tangan nya . "Jja... fighting... esok kita kembali ke syurga dengan tenang..." ujarnya diakhiri dengan senyuman lalu ia menjatuhkan diri dari atas gedung , tubuh nya jatuh bebas kearah aspal jalanan namun sepersekian detik sayap putih seputih salju dengan kokohnya membentang keudara dari punggung kokohnya . Kim Tae.. fallen Angel yang diutus melaksanakan tugas di bumi oleh para dewa guna menebus dosa-dosanya.

tubuhnya melayang , terbang diantara awan-awan mengamati setiap sisi kota seoul dari atas seperti menggunakan kaleidoskop . ia berhenti disebuah taman dimana , disanalah tempat dewa menurunkan wahyu padanya... dibawah pohon maple , terdapat bangku putih lumayan panjang , ia hendak duduk dibawah pohon itu namun teriakan seorang pemuda menarik atensinya . membuat ia mengurungkan niat nya dan menyusul dari mana asal teriakan itu .

Ia melihat seorang pria manis menggunakan sweater baby blue , Jeans putih dan juga tongkat bantu bagi para penyandang tuna netra ditangan kanan nya , dekker terpasang di lutut kirinya juga tali yang tersambung ke choker anjing pomeranian di genggaman tangan kirinya . ia menghela nafas saat melihat dua orang pria lain tengah mengusik pria itu . ia mulai mendekat , toh manusia tidak akan sadar akan kehadiran nya . sayup-sayup terdengar percakapan diantara mereka yang semakin lama semakin jelas.

"SUDAH KUBILANG JANGAN MENDEKAT!!! Tanie pergilah lebih dulu nanti aku menyusul" ia berteriak saat kedua lelaki itu mulai mendekatinya lalu berbisik pada anjingnya untuk pergi lebih dulu. melepaskan tali digenggaman tangan kirinya , tak lupa mengeratkan genggaman nya pada tongkat ditangan kanan nya . "sudah kubilang untuk pergi , jangan menggangguku tampaknya tidak mempan juga... aku sudah berbaik hati berbicara dengan sopan..." ujarnya dengan nada kelewat datar . kedua pria dihadapan nya mulai tertawa meremehkan nya "Lagi pula apa yang dilakukan orang buta di taman seperti ini?... lebih baik kau mendekam di rumah mu saja bocah.. apa untungnya?" pria bersurai merah mulai melayangkan ejekan yang sama sekali tidak berarti , "Buta? itu adalah sebuah frasa bagi para kaum bodoh yang tidak pernah bersekolah dengan benar , kaum rendahan yang tidak menghargai keterbatasan orang lain namun menjadikan frasa itu alat untuk mengejek dan merendahkan nya . kalian ini manusia atau binatang? bahkan anjingku lebih pintar dari kalian.." Ya , Jungkook sedang asik berjalan mengelilingi taman dengan anjing kesayangan nya yeontan namun kedua pria bejat nan brengsek ini berani sekali mengusiknya .

Tae yang sedari tadi melihat semua kejadian itu sontak takjub , ia seperti melihat drama manusia yang biasanya tanyang di TV secara live . "Bocah cecunguk tidak tau malu!" ujar pria satunya penuh emosi dan pertengkaran pun mau tak mau terjadi , Kim tae baru saja hendak menolong Pria manis itu dengan kekuatannya namun ia kembali ternganga melihat betapa piawainya pria manis itu menggunakan tongkat nya sebagai alat menghindar bahkan menyerang lawan nya , pukulan , tusukan , bahkan hentakan . ia berporos pada satu kaki sedangkan tangan nya dengan lincah bergerak menghindar juga melawan . final result , kedua brandal itu lari terbirit dengan wajah babak belur , what a great story..

Tae menghela nafas lega... ia melihat laki-laki itu merosot kebawah , terjatuh , terduduk dan terlihat pundaknya bergetar.. isak tangis mulai terdengar , dan entah mengapa hati nya tergerak , ia menghampiri laki-laki itu , mengusap pipi nya lembut.. pandangan nya terpana kala melihat betapa manis nya paras pria dihadapan nya kini , 'Sial , apa dia benar-benar seorang lelaki?' batin nya memberontak . ia mampu melihat luka gores di lutut kanan yang tidak memakai dekker . Tae mengusap lembut luka itu dan seketika , luka itu hilang tak berbekas... isak tangis pilu yang ia dengar kembali menyadarkan nya.. ia melihat kini laki-laki itu tengah mendekap erat anjing pomeranian yang ia lihat sebelum nya , mendekap erat dengan air mata yang terus mengalir juga isakan permintaan maaf karena membuat anjingnya berada dalam bahaya...

"Kau... kau pria yang baik... semoga dewa memberkatimu.." ucap nya dan entah dorongan dari mana , kini bibir nya menempel tepat pada belah bibir pria manis yang sedang menangis dihadapan nya . tak ada lumatan , hanya menempel cukup lama hingga tautan itu terlepas... namun tak berselang lama sebuah fenomena membuat jantung nya bergemuruh kencang...

"Kau.. kau siapa?! DASAR MESUM BRENGSEK!! BERANI-BERANI NYA KAU MENCIUMKU HIKS!!"

#Tuberculosis...

Kamis , 4 Maret 2021

"Well , first chap in this story... hope u guys like it... dont forget vote and comment as support , I Purple you.... See u next chap!!" -StrangeDreamer

Siguiente capítulo