Selepas kepergian Zahra, Brian tersenyum penuh arti. Brian kembali menatap putranya yang bermain layangan di halaman belakang yang bisa di lihat dari balkon. sejak Brian bermain Zahra hanya melihat dari balkon dan semua yang di lakukan oleh Zahra tidak lepas dari pandangan Brian. itu yang membuat Brian diam-diam naik ke atas menemui Zahra di balkon.
"Aku akan mendapatkan cintamu Zahra. apapun karena kamu adalah wanita yang mampu membuat ku merindukanmu. aku tahu selain diriku tidak satu orangpun yang bisa menyentuhmu. kamu adalah wanitaku satu-satunya."
Getar ponsel milik Brian, mengalihkan perhatian Brian dari Al. tanpa melihat siapa yang menghubunginya Brian menggeser icon berwarna hijau dan menempelkan di telinganya.
"Ada apa?" Suara Brian yang tegas. tidak seperti pada Zahra dan Al yang berubah tiga ratus persen lembut.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com