SSRoE 176
...
Tanpa menunda terlalu lama, Ketua Suku Pengembara membantai utusan dari Suku Matahari tanpa ampun. Hanya beberapa menit mereka semua berubah menjadi mayat yang berlumuran darah. Keheningan berubah mencekam ketika Ketua Suku Pengembara tertawa nyaring tidak terkendali.
"Apa yang Anda lakukan, Ketua-ku?" tanya salah satu prajurit terlatih.
"Apalagi, selain menyelesaikan masalah demi mempersingkat waktu. Apa kalian tidak ingin hidup damai di satu tempat tanpa harus selalu berpindah-pindah? Bahkan, kalian bisa memilih salah satu wilayah dari Suku Air atau Suku Matahari yang kalian sukai. Ini lebih baik daripada hidup dibawah langit tanpa atap." kata Ketua Suku Pengembara tanpa ragu dan dengan tatapan serius.
Mereka semua terdiam. Mereka tidak pernah menyangka kalau Ketua Suku Pengembara akan melakukan hal licik seperti barusan. Memanipulasi keadaan yang kacau menjadi lebih kacau serta membuat alasan klasik untuk memicu terjadinya perang antar suku.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com