Ketika malam telah tiba Ryuji melihat bahwa Xiao Che dan Xia Qingyue pergi ke kamar pengantin, tiba-tiba pria yang telah Ryuji amati telah menghilang.
'Sudah dimulai' Ryuji segera diam-diam meniggalkan perjamuan yang masih di penuhi oleh banyak orang.
Ketika dia yakin tidak ada orang disekitarnya dia segera menarik jubahnya terbuka, Ryuji menggunakan setelan armor hitam di sertai dengan semua peralatannya.
Ryuji segera bergegas menuju bangunan pengantin, dia merasakan atmosfir berat Ketika dia melihatnya, merasakan samar-samar keadaan disekitarnya berubah ,Ryuji menjadi gugup.
'ada kemungkinan dia memasang array, tapi aku tidak tahu array apa itu, jika orang itu berani memakai array tipe serangan aku akan segera mundur dan memberitahu orang-orang diperjamuan tentang situasi di kamar pengantin' Ryuji berhasil mendekati pintu dengan aman.
Ryuji merasa aneh dia tidak mendengar suara atau percakapan yang ada didalam kamar 'mungkin saja dia menggunakan array yang membuat suara di dalam tidak terdengar'.
Melihat bahwa jendela bangunan itu mempunyai beberapa lubang, Ryuji segera mendekatkan dirinya untuk mengetahui keadaan di dalam kamar.
---------------------
Xiao Che memandang Xia Qingyue yang sedang duduk.
" Kakekmu dipandang rendah oleh semua orang selama perjamuan, apa kau merasa bersalah padanya? "
Xiao Che terdiam mendengar ucapan Xia Qingyue, tapi dia segera menggantikan topik " Kau bisa membuka aksesoris itu, mereka sepertinya terlihat cukup berat. Kau adalah istriku sekarang, aku tidak ingin itu menyakiti dirimu ".
Xia Qingyue hanya terdiam dan melepas aksesoris yang menutupi wajahnya, melihat penampilan Xia Qingyue membuat Xiao Che tertegun dia tanpa sadar berguman " Sangat cantik ".
" seperti yang orang lain katakan, kecantikanmu adalah nomor 1 disini hehehe".
Xia Qingyue dan Xiao Che terkejut mendengar sebuah suara yang tiba-tiba menggema di sekitar mereka, mereka berdua segera menemukan sesosok laki-laki yang berdiri di pojok dinding.
Laki-laki itu hanya memperhatika Xia Qingyue memberikan senyum anggun, Xiao Che yang melihat situasi ini tiba-tiba merasakan tubuhnya tidak bisa bergerak seperti ada batu besar yang menekannya.
Xiao Che merasakan ancaman kematian yang diberikan oleh pria misterius itu, dia memaksakan dirinya mengangkat kepalanya walaupun rasanya sangat sulit.
Pria itu mengabaikan Xiao Che yang sedang berjuang menahan tekanannya.
" Perkenalkan namaku Jian Chen, nona Qingyue senang bertemu denganmu " Jian Chen sedikit membungkuk Ketika dia memperkenalkan dirinya.
Xia Qingyue tidak merasakan bahaya Ketika melihat Jian Chen, tapi entah kenapa dia merasakan tubuhnya mulai panas, wajahnya mulai memerah, semakin dia melihat Jian Chen semakin menarik pria itu.
Boom….Swosh…
Tiba-tiba kabut dingin mengelilingi ruangan dan sebuah bayangan putih muncul di hadapan Xia Qingyue, Xia Qingyue yang berada dalam jangkauan kemampuan Jian Chen memberikan hormat.
" Guru " tapi sosok itu tidak segera membalas Xia Qingyue, dia menatap Jian Chen dengan tatapan tajam.
" tidak di duga ternyata ada wanita cantik lain yang datang kemari….hehehe sepertinya sekarang adalah hari keberuntunganku " Jian Chen tertawa kecil menatap kedua wanita yang sangat cantik ini, dia bahkan berpikir akan secantik apa mereka setelah melakukan seks dengannya.
Kedua wanita ini bahkan melebihi kecantikan Jin Xinyue yang sudah berubah menjadi setengah succubus.
Menatap wajah menawan mereka yang kemerahan dan terengah-engah, Jian Chen segera berjalan perlahan menuju mereka.
Xiao Che yang melihat situasi ini sangat marah, dia berusaha menggerakkan tubuhnya namun sekeras apapun usahanya tubuhnya tidak bisa bergerak.
Xiao Che tidak bisa melakukan apapun dia hanya bisa terdiam melihat keadaan yang terjadi di hadapannya, dia tahu bahwa laki-laki ini datang dengan niat buruk, dia tahu jika dia tidak bisa bertindak sekarang istrinya Xia Qingyue akan dilecehkan di hadapannya.
Dia sangat marah karena ke tidak berdayaannya, dia marah karena kelemahannya, dia hanya bisa memandangi pria itu mulai membuka pakaian Xia Qingyue perlahan-lahan, laki-laki itu bahkan beberapa kali memperlihatkan senyum mengejek pada Xiao Che.
Ekspresi Xiao Che sangat marah dia tidak bisa melemparkan kutukan pada laki-laki itu karena tekanan yang dia alami, air mata darah keluar dari matanya melihat perilaku pria itu.
Ketika bibir Jian Chen hampir mencapai Xia Qingyue dia merasakan bahaya medekat kepadanya, sayangnya kecepatan reaksi Jian Chen tidak bisa mengimbangi kecepatan sinar merah yang menembus tubuhnya.
Ugrh…
Jian Chen memuntahkan darah dari mulutnya, dia secara perlahan melihat lubang yang menembus pinggangnya tapi tidak ada darah yang keluar, luka yang ada di tubuhnya mengeras karena panasnya sinar merah itu.
Dia dengan perlahan mengangkat kepalanya, seorang pria yang memakai armor hitam berjalan ke hadapannya, dia memiliki wajah yang sangat tampan, kulit putih, dan pandangannya setajam elang.
Jian Chen mulai kehilangan keseimbangannya diapun terjatuh ke lantai, pandangannya perlahan-lahan mulai buram, Jian Chen mulai memfokuskan pandangannya kepada sosok yang membunuhnya.
Pria itu menarik pisau yang ada dibelakangnya, pemandangan terakhir yang dilihat Jian Chen adalah tatapan pria itu yang menatapnya secara hina dan tanpa mengucapkan sepatah katapun dia menusuk Jian Chen tepat di bagian kepalanya.
---------------
---------------
*Ding*
Ryuji mendengar suara dering ponselnya.
[Selamat telah menyelamatkan misi aktivasi]
[Anda akan menerima hadiah setelah Kembali ke dunia anda]
[Fitur baru telah ditambahkan ke ruang obrolan]
[Sisa waktu : 30 menit sebelum Kembali ke dunia]
Ryuji menghela nafas lega 'Akhirnya…setelah melalui banyak situasi yang mengancam nyawa, setelah berakting dengan identitas lain, setelah berlatih dengan sangat keras….Aku akhirnya bisa Kembali pulang' menutup matanya Ryuji merasakan kepuasan, dia sangat senang karena telah melakukan hal yang tidak pernah dia capai.
Berjuang di dunia cultivator yang sangat berbahaya, bertarung dengan badit seorang diri, melakukan cultivasi secara otodidak dan berhasil memecahkan Sebagian kecil rahasia alam semesta, menunggu dan mengatur waktu yang tepat Ketika akan membunuh target.
Ryuji tidak menyesal telah menerima ruang obrolan dimensi, dia tidak menyesal melakukan misi di dunia yang berbahaya, bahkan jika Ryuji mati Ketika menjalankan Quest ruang obrolan, dia tidak akan menyesali pilihannya sejak awal.
Ryuji merasa beruntung bahwa dia tiba-tiba menjadi fleet Admiral, jika tidak maka kesulitan Questnya akan meningkat jutaan kali lipat.
'Aku akan mentraktir Homura Ketika Kembali lagi ke bumi' menenangkan dirinya Ryuji melihat situasi di sekelilingnya.
Xiao Che secara perlahan mulai pulih dan dia memaksakan dirinya berdiri, Xia Qingyue segera menutupi tubuhnya dan gurunya secara cepat memakaikan pakaian kepada Xia Qingyue.
Mereka bertiga memandang pria yang telah membunuh Jian Chen, dua gadis itu sedikit merona melihat penampilan Ryuji sementara Xiao Che penasaran akan identitasnya.
Xia Qingyue segera berbicara " Terima kasih tuan, jika anda tidak datang aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadaku ".
" Tuan terima kasih telah menyelamatkan Istri saya "
" Terima kasih tuan, anda telah menyelamatkan kami semua "
Mereka bertiga dengan ringan membungkuk kepada penyelamat mereka.
Ryuji memberikan senyuman kecil dan sedikit mengangguk " Tidak apa-apa, Aku hanya berjalan-jalan karena bosan dengan perjamuannya, dan Aku merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi disini "
Memandang mereka bertiga Ryuji segera berbalik " Baiklah, karena masalah disini sudah selesai sudah waktunya aku pergi " ucapnya dengan nada tenang.
Ryuji berjalan menjauh sembari menyeret mayat Jian Chen.
" Tuan mohon tunggu sebentar " tiba-tiba Xia Qingyue berbicara mencoba menghentikan Ryuji berjalan menjauh.