webnovel

Part 4 : Against the god

Setelah diteleportasi Ryuji merasa pusing dia mencoba secara perlahan membuka matanya, melihat sekeliling dia memperhatikan bahwa dia sekarang berada dihutan.

" Dari novel yang ku baca Agains the god adalah dunia para cultivator, didunia ini kekuatan adalah segalanya, dan juga biasanya kebanyakan tuan muda disini hanya memikirkan bagian bawahnya dan kesombongannya sangat tinggi.

Selain itu aku sekarang telah memvertifikasi keaslian chat group ini, aku tidak tahu apa tujuan chat group ini, kenapa dari semua orang sistem ini memilihku.

Selain itu misi pertama yang aku dapatkan adalah membunuh utusan dewa jahat, tapi yang dimaksud utusan itu siapa, apakah dia dalam bentuk manusia atau dalam bentuk sistem, seperti orang yang bereinkarnasi dan mendapatkan sistem "

Semakin Ryuji memikirkannya semakin banyak pertanyaan yang ada dibenaknya, tapia da satu hal yang dia ketahui biasanya yang bisa mengubah takdir suatu dunia adalah mereka yang tahu arah masa depan dunia, jadi jika Ryuji menghapus beberapa factor yang ada dia setidaknya mempunyai beberapa informasi.

Pertama orang yang dapat mengubah suatu nasib dunia adalah mereka yang telah bereinkarnasi dan diberikan kekuatan OP oleh dewa.

Jika dalam kasus yang pertama sangat mudah mencarinya karena asal kau tahu plot novelnya dan Ketika ada beberapa plot yang berubah maka orang yang mengubah plot tersebut adalah targetnya.

Sedangkan dalam kasus kedua adalah mereka yang bisa berpindah antar dimensi, mereka pasti lawan yang sangat sulit dihadapi.

Dalam kasus kedua Chat group tidak akan memberikan Quest membunuh utusan dewa jahat, tetapi harusnya Quest membunuh invasi utusan dewa jahat, yang berarti sekarang Ryuji tahu bahwa setidaknya dia tidak akan melawan keberadaan yang menyusahkan.

Jika pilihan pertama berarti utusan tersebut baru saja akan memulai perjalanannya yang berarti aku masih bisa membunuhnya dengan mudah.

Jika pilihan kedua tingkat kesulitannya bertambah 1000x lipat, karena para utusan itu pasti sudah meningkatkan kekuatan mereka terlebih dahulu, akan sangat sulit untuk membunuhnya.

' sanyang sekali kekuatanku tidak terlalu besar, yang bisa kuandalkan sekarang hanyalah otakku ' Ryuji menghela nafas sedih.

' yah aku tidak akan mengeluh seperti beberapa MC yang tidak puas dengan sistemnya dan ingin meningkatkan kekuatannya secepat mungkin ' menggelengkan kepalanya Ryuji segera berjalan maju, dia ingin segera mendapatkan informasi secepat mungkin.

Ketika Ryuji melihat sebuah sungai sebuah aungan keras terdengar dari sampingnya.

Ryuji segera mengeluarkan pisau Panjang yang ada dibelakangnya, dia menatap binatang yang mengaum tersebut, binatang itu memiliki tubuh belang berwana orange dan hitam, tingginya mencapai 2 meter, mempunyai dua gigi yang runcing.

Melihat lebih jelas Ryuji yakin bahwa hewan tersebut adalah harimau, walaupun berbeda dari harimau didunianya, Ryuji segera waspada.

" Awalnya aku ingin mengakhiri ini dengan cepat tapi latihan yang aku pelajari di kapal utama Planeptune hanyalah pelatihan fisik, Teknik bertarung, serta pelatihan senjata api.

Sayangnya aku tidak mengalami pelatihan melawan binatang buas atau membunuh, jadi ini adalah kesempatanku, aku bisa membunuhnya segera dengan pistol tapi pengalaman membunuh dengan memakai senjata api dan mengunakan senjata besi akan memberikan pengalaman yang berbeda "

Ryuji tidak ingin bertarung mengunakan pisaunya tapi, dia tahu bahwa meskipun menyelesaikan misi ini, tidak ada jaminan akan langsung mendapatkan kekuatan.

Dia harus bisa bertahan hidup, dia ingat sejarah didunianya jika manusia zaman dahulu bisa bertahan dalam kekacauan dan serangan dari luar dan bahkan berhasil mendapatkan kekuatan untuk membalas, dia juga pasti bisa bertahan dan mendapatkan kekuatan yang besar.

'Harimau' ini tentunya jauh lebih besar dari duniaku, dan pasti lebih kuat dan lebih cepat, namun binatang ini pastinya masih bisa dikalahkan, biasanya tipe seperti ini Ketika diserang pertahanannya akan mudah ditembuh.

Ryuji hanya berdiri disana dengan pisau Panjang di lengan kanannya dan pisau lempar di tangan kirinya sambil dengan tenang mengamati binatang itu.

Saat keduanya saling menatap, binatang itu memberikan auman yang cukup keras dan segera berlari menuju Ryuji.

" Kemari sialan! " Ekspresi Ryuji berubah sedikit panik, dia menunggu binatang itu menyerang, Ketika binatang itu mulai melopat kearah Ryuji.

Ryuji memberikan senyuman mengejek sembari melompat kesamping dan segera menusuk perut binatang itu, dan dengan cepat membuat jarak lagi.

Binatang itu menggeram kesakitan karena luka tusuk yang diterima dibagian perutnya, melihat kesempatan Ryuji segera berlari menuju bianatang itu, dia tidak ingin memberinya kesempatan untuk kabur dan segera tangan kanannya menebas mata binatang itu.

Binatang itu meraung karena dia merasakan rasa sakit dimatanya dan mulai menyerang sekitarnya dengan agresif, Ryuji segera mundur Kembali dia bersiap melemparkan pisau yang ada ditangan kirinya.

*Slub*

Pisau itu menancap menembus otaknya.

*Gedebuk*

Tubuh binatang itu jatuh begitu saja tanpa bergerak lagi.

'huft..huft…Baiklah ini adalah awal yang baik walaupun tanganku sedikit gemetar dan perutku sedikit mual, tapi aku harus bisa menahannya, setiap orang Ketika melakukan pembunuhan pertamanya pasti akan merasa mual atau bahkan muntah' Ryuji segera berjalan menuju tubuh binatang itu sambil mencabut pisau lempar dari kepalanya.

Dia mencoba mengatur nafasnya dan mencoba merilexkan tubuhnya, melihat Kembali pada binatang yang terbaring ditanah dia merasakan prestasi karena ini adalah korban pertamanya sejak datang ke dunia ini.

" Baiklah aku harus cepat membedahnya dan mengambil bagian tubuhnya yang berharga, biasanya binatang buas yang lain akan segera datang setelah mencium bau darah " Ryuji segera mengkuliti bagian penting dari tubuh binatang ini.

Setelah selesai mengkulitinya Ryuji segera berlari menjauh, dia mengunakan kecepatan penuh sembari mencari jejak kehidupan manusia di sepanjang jalan.

3 jam kemudian Ryuji melihat sebuah desa kecil, penduduk disini rata-rata hanyalah orang tua dan anak-anak serta beberapa remaja, melihat bahwa ini desa yang normal Ryuji segera berjalan menuju desa tersebut.

Ketika para penduduk sedang sibuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing tiba-tiba mereka melihat seorang remaja yang menggunakan pakaian yang aneh datang, para penduduk mengira bahwa remaja tersebut mempunyai niat buruk sehingga mereka semua waspada terhadapnya.

Ryuji melihat tatapan para penduduk yang menatapnya dengan waspada, dia ingin mencoba menjelaskan dirinya tetapi dia baru sadar.

'apakah Bahasa diduniaku dan didunia ini sama, atau apakah chat group ini mempunyai fungsi Bahasa multiverse seperti di dalam novel' Ryuji bingung apa yang harus dilakukannya.

" Permisi anak muda, dari mana asalmu " seorang kakek tua yang mempunyai janggut putih datang mendekati Ryuji.

Mendengar bahwa dia bisa mengerti bahasanya berarti Ryuji tidak perlu takut lagi akan kendala Bahasa, dia segera melihat kakek tua itu dan memberikan hormat seperti di film dan novel seni beladiri.

" salam senior, nama saya mu siyun, sebenarnya saya seorang pengembara dan tanpa sengaja melihat desa ini, dan saya berencana untuk menetap sementara " Ryuji berbicara dengan hormat.

Melihat tingkah Ryuji kakek tua itu tersenyum dan menyambutnya, dia berbicara dengan penduduk lainya bahwa dia tidak berbahaya dan merekapun Kembali melakukan tugas mereka masing-masing.

Siguiente capítulo