Setelah Bu Sayuki selesai menguping pembicaraan putrinya dengan Reiko, Beliau semakin gencar memberikan kalimat memojokkan mengenai Reiko.
Runa tidak bisa berkata apa-apa. Dia diam saja dan menundukkan kepala.
"Ibu sudah tahu kalau dia itu tidak baik untukmu, Nak. Dia hanya memanfaatkanmu. Dia berlagak baik hati padamu agar kau menjadi pengikutnya, menjadi orang yang selalu mengiyakan apa saja yang dia katakan. Kau tidak diberi kesempatan untuk berpikir jernih. Dia sudah mencuci otakmu secara perlahan, bertahun-tahun, agar kau bisa diubah bagaikan budaknya."
Runa mendongak dan menatap ibunya, kali ini tidak bisa diam lagi. "Bu, tidak mungkin Reiko seperti itu, dia—"
"Lihat! Lihat buktinya!" Suara Bu Sayuki meninggi. "Kau bahkan terus saja membela dia meski dia sudah berlaku seenaknya padamu! Kau selalu begitu sejak dulu sejak mengenal dia!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com