Jemari kekar terulur membawa wajah cantik beradu tatap dengannya. "Jangan sekali-kali mematahkan tatapanku dari keindahan, paham?"
--
Malam ini mereka berencana makan malam di luar. Nyatanya, rencana hanya tinggal rencana ketika dikalahkan oleh rasa hangat yang mengikat keduanya di atas ranjang.
Gerakan Calvino yang hendak menyatukan kembali bibirnya dengan bibir ranum terpatahkan oleh suara bel apartement. "Shittt, mengganggu saja."
"Biar aku saja membuka pintunya, sayang."
"Aku saja. Kau tunggu di sini, baby."
"Apakah kau membuat janji dengan seseorang?"
"Tidak." Jawab Calvino sembari memakai kembali boxer nya.
"Kalau begitu siapa yang malam-malam seperti ini bertamu?"
"Kemungkinan petugas restaurant."
"Apakah kau memesan sesuatu?" Yang dijawab dengan deheman beriringan dengan langkah kaki melenggang dari sana. Setelah beberapa saat Calvino kembali dengan membawa se-kotak pizza.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com