"Waktu itu aku datang ke Dubai dengan penuh cinta, kerinduan, dan juga perasaan bahagia. Akan tetapi, sekarang ini berbeda. Tuhan, bukankah sudah berulang kali aku memintamu untuk menjauhkan dia dariku. Tetapi, kenapa selalu saja kau pertemukan aku dengannya?"
--
Dubai, Uni Emirat Arab
Setelah mengudara selama beberapa jam. Kini, pesawat jet telah mendarat. Sekali lagi lelaki itu menunjukkan sikap kepeduliannya. Tanpa mengindahkan tatapan tajam mematikan yang menggeliat dari sepasang manik hitam, tetap saja mengulurkan sebelah tangan. Namun, lagi-lagi diacuhkan.
"Saya hanya tidak mau apabila Anda sampai tergelincir, Nona Kia."
Kiara yang acuh tak acuh melenggang begitu saja, bahkan tak peduli pada Sean yang terus-menerus menatapnya dari badan pesawat.
Khair yang saat itu mendapati kedatangan Kiara langsung membukakan pintu mobil sembari membungkukkan badan. "Silakan masuk, Ms. Kia."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com