"Pergilah, dan jangan pernah lagi kau tunjukkan wajahmu di hadapanku!" Bentaknya dengan menenggelamkan diri di antara pintu lift. Meninggalkan Kiara berselimut luka mendalam.
--
"Tega sekali kau berkata seperti itu. Apakah kau tidak tahu bahwa kalimat yang baru saja kau ucapkan itu telah menyakiti perasaanku dengan sangat dalam," lirihnya dengan langkah gontai menuju tangga.
Luka yang baru saja Calvino tancapkan telah membuatnya terlempar ke dalam jurang kegelapan berselimut duri pesakitan. "Aku tidak tahu apa salahku. Aku juga tidak tahu apa penyebab kemarahanmu. Tetapi tidak sepantasnya kau berlaku dengan sangat kejam padaku, Vin."
Hembusan nafas sesak mengiringi deru nafasnya. Jujur menghirup nafas bagaikan menelan duri beracun. Tanpa dapat tertepis air mata mengalir deras membasahi pipi. Sementara Calvino, lelaki tersebut menyandarkan sebelah tangannya ke jendela. Sama sekali tidak ada yang menarik di depan sana, akan tetapi dia tetap membuang tatapannya ke arah yang sama.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com