Akan tetapi, seketika itu juga keraguan menyergap. Ekor matanya tampak melirik pada arah jarum jam di pergelangan tangan. "Baby, sudah tidur belum ya?" Tanyanya entah pada siapa karena nyatanya dia sedang sendirian di depan pintu kamar Kiara.
--
Seketika itu juga Dewa di dalam hatinya berbisik lembut. Oh My God, Calvin. Saat ini kan sudah larut malam. Sudah semestinya Kiara terlelap di dalam tidurnya. Dasar bodoh!
Calvino tampak mengusap kasar wajahnya. Satu hal yang dia tidak tahu bahwa Kiara masih terjaga. Saat ini pun wanita tercinta sedang menyandarkan tubuhnya di dekat jendela bermanjakan gemerlapan lampu kota.
Apakah Kiara sedih atas kekacauan hari ini? Sama sekali tidak! Hanya saja ia masih shock atas kejadian tersebut. Kiara bergidik ngeri membayangkan bagaimanakah nasibnya seandainya saja Calista memergokinya berada di apartement tersebut bersama Calvino? Sudah bisa dipastikan bahwa nasibnya berakhir detik itu juga.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com