Cantika tidak bisa tidur sementara disampingnya, annalis sudah tertidur pulas. Cantika melirik annalis, dia benar-benar sudah pulas.
Udara puncak makin malam makin dingin. Cantika kepikiran kevin didalam mobik. Bagaimana dia? Apa tidur punya selimut? Bisa tidur? Nanti kalau kedinginan?
"Gak akan mati kan kalau kedinginan?" cantika bertanya-tanya sendiri.
Cantika membuka ponselnya. Mencari artiker, kalau sampai kedinginan, seperti di gunung, bisa meninggal, karena suhu yang terlalu dingin. Tanpa pikir panjang cantika mengambil selimut satu lagi dan keluar rumah dengan perlahan.
Cantika memastikan diluar kamarnya sudah tidak ada orang, cantiks melirik kesekeliling. Merasa diluar sepi, semua orang sudah tidur mungkin. Cantika berjalan keluar.
Dia keluar rumah dan mendekati mobil kevin. Mengetuk pintu kaca mobil kevin. Kevin sudah tidur. Cantika harus beberapa kali mengetuk pintu mobilnya sampai kevin terbangun membuka pintunya.
"Kenapa?" tanya kevin pada cantika.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com