Iqbal sampai di rumah bela, dia langsung lari kedalam, ke kamar bela. Iqbal melihat ada cantika dan tristan juga mamanya yang sedang menyuapi bela.
"Gak apa-apa?" tanya iqbal menatap bela. Bela hanya diam menatap iqbal yang baru datang.
"Gak apa-apa gimana. Kamu dari mana aja? Baru pulang emang sekolahnya." sasya malah yang marah-marah ke iqbal. Dia memukul badan iqbal.
"I-ya baru pulang lah ma. Emang aku mau kemana lagi?"
"Gak tau." sasya kembali menyuapi bela.
"Ma, biar iqbal yang suapin."
Iqbal meminta piringnya dari sang mama. Sasya pun memberikannya kepada iqbal. Dia berdiri dan gantian dengan iqbal yang duduk di depan bela untuk menyuapinya.
"Aak, buka mulutnya." titah iqbal pada bela. Bela diam menatap iqbal.
"Sayang, buka mulutnya. Aakk ..." kata iqbal lagi pada bela. Bela terkejut mendengar iqbal memanggil sayang.
"Aku tinggal ya kak, biar bisa berduaan." kata cantika yang tak mau mengganggu keduanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com