"Mama selalu mengajarkan rafael untuk tidak merusak wanita, dia itu suka banget ngerusak barang, apa yang disentuh bisa aja rusak. Hanny juga rusak karena dia. Kamu tau gak, hanny pernah hamil sebelum nikah sama rafa. Parahkan." kata mama rafael yang berbicara berdua dengan sasya sambil bisik-bisik takut harimau ngamuk.
Sementara rafael diluar, katanya mau cati minum buat ngilangin stres. Sters gila nyentuh milik sasya, ada yang terangsang dari rafael.
"Syett... Resek banget sih dokternya. Pakai acara terapi gitu lagi." kesal rafael menendang angin sepanjang jalan keluar rumah sakit untuk mencari minuman dingin.
Ponsel rafael berdering. Rafael mengangkatnya, ternyata itu dari papanya.
"Halo pa,"
"Raf, gimana? Kita mau jenguk nanti siangan." kata papa rafael by phone.
"Udah mendingan pa. Sempet demam sih iqbal. Tapi ini asinta sasya udah keluar kok."
"Syukur deh. Nanti papa sama bisma kesana ya. Eh, dibolehin pulangnya kapan?" tanya papa rafael.
"Belum tau pa."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com