Setelah beberapa hari melakuka. Penyuntikan hormon agar sasya bisa memberikan asi untuk iqbal. Sasya mulai merasakan efeknya.
Tengah malam setelah menidurkan iqbal dan terpaksa tidur di kamar rafael. Sasya kelaparan. Sasya turun untuk mencari sesuatu di dapur yang bisa dia makan.
Sasya sampai di dapur. Dia membuka lemari pendingin dan rak-rak di dapur rumah rafael. Tapi tak ada apapun untuk dimakan.
"Duhh, kok laper banget sihh.." kata sasya sampai memegangi perutnya.
Rafael yang tadi tidurnya sedikit terusik karena gerakan sasya terbangun. Ada terbesit kekhawatiran pada wanita yang bukan siapa-siapanya itu. Rafael mengikuti sasya sampai turun dan ke dapur.
"Kenapa sya?" tanya rafael yang membuat sasya kaget karena muncul tiba-tiba. Rafael sudah menaruh bantal untuk pelindung iqbal diatas.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com