-Moirai Valentine-
-Asrama phoenix, 11.00 pm.-
Malam semakin larut. Erlang menyelunjurkan kakinya sampai batas pinggiran ranjang. Iris kelabunya sama sekali tidak bisa terpejam, seolah rasa kantuk tidak pernah datang menghampirinya.
Baru saja ia ingin menghubungi Maura, tapi mengingat malam sudah larut, Erlang takut jika mengganggu gadis itu nantinya. Alhasil di sinilah dia, diam tergeletak, bertelantang dengan menatap langit-langit kamar.
"Jadi … kenapa kau ke sini?" Erlang memecah keheningan di dalam kamar ini.
Cahanya remang-remang yang menyinari tidak bisa membohongi jika orang yang ada di dalam kamar ini masih sama-sama belum bisa memejamkan matanya.
"Apa maksudmu, tentu saja karena ini kamarku juga." elak Bintang.
"Kau masih menganggap ini kamarmu, eh? kemana saja beberapa hari ini." Ucap Erlang, ekor matanya menatap Bintang yang berada di kasur miliknya sendiri. "Bukannya kamarmu itu di tempatnya Gilang, hah." sindirnya ketus.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com