webnovel

Memilih Keputusan

Gibran siang ini tidak bisa makan siang dengan tenang. Laki laki itu masih saja ingat dengan hubungannya dan Gita. Ia merasa perlu meluruskan semuanya, dan Gibran berharap hubunganya dan keluarga Pak Abraham tetap terjalin dengan baik. Kepala Gibran rasanya berat. Berat memikirkan solusi yang tepat untuk memutuskan tentang perjodohan itu. Lalu bagaimana dengan janjinya kepada Kanaya, dan ...

Ah, sudahlah ... kepala Gibran terasa semakin berat memikirkannya.

Laki laki itu memegang kepalanya penuh frustasi. Rambutnya juga ia acak acak. Laki laki itu berdiri dari duduknya, yang lain makan siang ia hanya di ruangan. Gibran merasa tidak selera makan setelah makan gado gado dari Gita, mood-nya hari ini juga mendadak berubah, jadi tak bersemangat.

Saat masih menyenderkan kepalanya di kursi, terdengar suara ponsel yang berbunyi, dan hal itu berhasil menarik Gibran untuk mengetahui siapa yang tengah mengirim pesan kepadanya.

~Kanaya~

[Jangan lupa makan siang]

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo