webnovel

Berniat Membantu

Rania masih bingung, rasa penyesalannya masih saja belum bisa ia lupakan tentang mebolak pertemuan antara dirinya dan Rio, kini pikirannya tidak bisa berhenti menyesali hal tersebut. Tetapi bagaimana lagi, ia juga harus belajar tapi kalau begini terus bagaimana, bukankah Rania justru tidak bisa berfikir tenang.

Rania mengambil ponselnya yang tergeletak, ia mengeser layar HP tersebut berulang ulangkali seperti sebuah kesibukan sungguhan. Namun, masih saja ia belum bisa tenang dan  belum bisa ikhlas.

Bibir gadis itu membentuk sebuah senyum, seperti ada sebuah cetusan pada otaknya. Ya, ada sebuah ide yang terlintas pada pikiran Rania.

"Aku kan bisa minta bantuan Tanti," ujar gadis itu dengan yakin bahwa sahabatnya itu bisa membantu.

Tidak mau menunda ide yang menurutnya brilian tersebut Rania pun segera menelfon Ratu.

Tut ... tut ... tut ...

Suara yang keluar dari handphone Rania masih saja sama, belum ada jawaban dari nama yang tertera di layar ponsel i-phone tersebut.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo