Kanaya dan Arka sekarang sedang makan bakso. Laki-laki itu memesan sebuah bakso lewat delivery order. Kanaya hari ini sangat beruntung mendapatkan makanan saat kelaparan seperti sekarang. Arka memang sosok lagi yang pengertian dan mudah memahami seorang perempuan. Sikap laki-laki itu memang sangat berbeda dengan Gibran tetapi yang namanya manusia tidak ada yang sempurna, memiliki kekurangan dan kelebihan. Setiap kali bersama Arka, Kanaya merasa dirinya adalah orang yang sangat dispesialkan. Cara memperlakukan dirinya nya selalu berhasil membuatnya terasa bak disanjung.
"Uhuk ... uhuk ...." Tiba tiba Arka terbatuk, nampaknya laki-laki itu sedikit tersedak makanan.
"Ini minumanya, Kak." Kanaya seger yang memberikan air putih yang ada di meja. Dengan cepat laki-laki itu segera meminumnya.
"Terimakasih," ucap Arka.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com