webnovel

Pergi di Atap Gedung

Kanaya dan Gibran sekarang berada di perjalanan keduanya hanya saling diam tak saling bertanya maupun berbicara. Hanya sebuah mesin mobil yang yang menemani kesunyian di antara mereka. Waktu nampaknya sudah menjelang sore Kanaya memperhatikan seluruh jalanan yang terlihat berubah dengan warna senja. Perempuan itu mengangkat sudut bibirnya untuk tersenyum merasa suka dengan pemandangan sore tersebut.

"Kamu tadi sudah salat asar belum?" Tanya Gibran mulai teringat mereka keluar sudah pukul 3 sore lebih.

"Emm ... belum." Kanaya memilih mengatakannya dengan jujur walau sebenarnya perempuan itu jarang sekali melaksanakan sholat, mungkin hanya sering melakukannya di kantor berbeda dengan lain waktu di kantor.

"Belum, ya sudah kita cari masjid dulu, aku tidak mau membuat orang lalai dengan shalatnya hanya karena menemani kepergianku."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo