Doni seketika tercerahkan dengan maksud dari tindakan Dira sebelumnya. Doni mendengus dingin sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Cih, aku kira apa. Ternyata masalah tidak penting seperti itu yang kamu ungkit."
Mendengar nada tak bersalah Doni, Dira semakin marah. "Kamu! Di mana belas kasihan mu terhadap putrimu sendiri?! Kamu ayah yang biadab!!"
"Lalu, apa? bukankah tindakan yang kamu lakukan sekarang tak ada bedanya denganku?" Telunjuk Doni mengarah pada bodyguard yang lehernya dipeluk Dira. Bodyguard tersebut terlihat tak berdaya dengan rasa sakit akibat kehilangan bola matanya secara paksa. "Kamu membuatnya tak berdaya di bawah rasa sakit. Kamu juga merasakan hal yang sama denganku. Menikmati rasa sakit orang lain, dan kamu juga tak memiliki belas kasihan. Yah, lagipula untuk apa orang seperti kita memiliki belas kasihan? Bukankah itu hal yang tidak berguna?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com