Fanya terdiam tak bergeming.
Masih duduk di atas kasur, sambil memegangi wajahnya yang masih terasa panas akibat di tampar oleh sang ibu.
Padahal kemarin Vero baru menamparnya dan sekarang gantian ibunya.
Terasa sangat menyebalkan bagi Fanya.
"Ada apa dengan mereka? Kenapa mereka harus memusuhiku?!"
AKHHH!
Brak!
Pruaang!
Fanya pun mengamuk sejadi-jadinya setelah sang ibu pergi meninggalkan dirinya.
Dia merasa tidak di hargai, dan di perlakukan semena-mena.
"Kemarin, Kaka yang memarahiku habis-habisan dan sekarang gantian Mama! Ada apa sih dengan mereka!?"
Klontang!
Fanya melemparkan sebuah gelas kearah cermin di kamarnya.
Seketika cermin dan gelasnya pun berbenturan dan pecah berhamburan.
"Kalau saja mereka bukan keluargaku! Aku pasti akan membunuh mereka, seperti aku membunuh Cinta!" teriaknya mengoceh tak jelas.
Perang!
Klontang!
Cring!
Seketika kamar Fanya sudah berubah menjadi kapal pecah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com