"Eh, maksudnya apa?!" emosi Laras pun kembali tersulut.
"Laras, udah dong, jangan emosi," tukas Mentari mencoba menenangkan sahabatnya.
"Dia itu menyebalkan, sok pahlawan! sudah begitu sok paling capek lagi!" cerca Laras, "kita, Kan juga capek!" timpalnya.
Sesaat Alvin melirik ke arah Laras dengan sinis, lalu dia melanjutkan pekerjaannya lagi, dia tidak mau memperpanjang masalahnya.
Dan Alvin juga mempercepat pekerjaannya dua kali lipat.
Setelah itu dia meninggalkan mereka berdua.
"Alvin!" teriak Mentari memnaggil Alvin.
Alvin pun menoleh ke arah Mentari.
"Tunggu!" teriak Mentari sekali lagi.
"Ada apa?" tanya Alvin sambil menghentikan langkahnya.
Mentari berlari menghampirinya, sementara Laras masih di belakang sedang merapikan pakaiannya, bekas terkena debu.
"Ada apa?" tanya Alvin.
"Aku, mau berterima kasih kepadamu, sekaligus meminta maaf kepadamu atas sikap Laras," jelas Mentari.
"Itu aja,"
Mentari mengangguk, "Ok," jawab singkat Alvin.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com