webnovel

32.Amarah

Yoso kembali ke dekat pohon asem dini hari itu. Seekor ayam telah berkokok padahal masih terlalu dini. Kakinya melangkah dengan pasti di tanah basah berkat hujan deras yang baru saja mengguyur.

Tangannya memegangi cangkul yang terslampir di pundaknya. Dalam benaknya, Ia akan menyelesaikan kekacauan ini dengan diam.

Tanpa suara agar siapa pun tak mengetahui kejadian ini. Ia akan memendam peristiwa kelam ini sendirian. Sehingga Ia dapat terus melanjutkan kehidupannya.

Namun, Ia tak menemukan apapun di sini. Di bawah pohon asem beberapa waktu lalu tergeletak tubuh Sanem. Dan sekarang tak ada seorang pun kecuali pakaian yang di kenakan sanem.

Tubuh Yoso terduduk ke tanah. Ia terkejut stengah mati. Sebagian perasaan takutnya mulai menggerayanginya. 

Ia kemudian meraih pakaian Sanem. Dengan celingukan Ia memasukkan baju itu kedalam bajunya. Sehingga tak ada seorang pun yang melihatnya. 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo