Hana kebingungan, dan ia pun berlari ke kamar sembari mengenakan kemejanya kembali.
"Apa yang sebenar nya terjadi padaku ? Mimpi itu terasa sangat nyata." ujar Hana sembari menuju kamar mandi dan membasuh wajah nya.
Ia kembali terkejut, saat melihat banyak tanda merah di bagian leher dan pundak nya.
"Hah ? Apa ini ? Apa yang sebenar nya terjadi padaku ?" Sembari mencoba menggosok-gosok tanda itu dengan jemari nya.
"Apa mungkin aku menggoda Alex saat tertidur tadi ? Dan secara otomatis kami melakukan nya. Ah jika itu benar terjadi, apa yang harus kulakukan ?" ujar Hana panik.
Tak lama kemudian, terdengar suara Alex memanggil nama nya dari ruang tamu.
"Hana, keluarlah, mari kita makan." Panggil nya.
"I_iya sebentar." jawab Hana sembari mencoba menutupi tanda merah di lehernya.
Dengan langkah gemetar ragu-ragu, Hana menghampiri Alex yang kini duduk di meja makan menunggu nya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com