Menjelang dini hari sepertinya Alain datang dan langsung masuk keruang kerja Christ.
"Alain datang, aku harus menemuinya. Kau tidurlah." Dia melepaskan pelukannya dariku.
Aku mengangguk dan dia beringsut turun dari ranjang dan masuk ke ruang kerja melalui pintu darurat yang tersambung dengan kamar. Dini hari dan mereka harus bicara, aku berpikir bahwa mereka mungkin saja membutuhkan secangkir kopi. Akhirnya kuputuskan untuk berjalan keluar kamar dan membuatkan secangkir kopi.
Aku sangat terkejut ketika dua orang berbadan kekar berada di depan pintu kamar kami. Mataku membulat penuh, apa yang terjadi di rumah kami? Lututku langsung lemas rasanya. Tapi dua pria kekar itu justru tersenyum dan mengangguk sopan padaku.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com