Esok harinya Celine terbangun dari tidurnya, dan dia melihat Arthur yang masih terlelap di sampingnya.
Entah kapan Arthur menyusulnya ke dalam kamar. Seingatnya semalam Arthur langsung pergi setelah mengantarkan Celine dan Langit masuk ke kamar. Entah apa yang dilakukan Arthur di luar kamar. Celine juga tak mempertanyakan kepada Arthur.
Dia masih ketakutan serta tak tenang karena memikirkan keadaan ayah mertuanya.
Bahkan Celine juga tidak ingat kalau dia tertidur, kerena semalam kelopak matanya sulit terpejam akibat pikirannya yang tak tenang dan terus mengkhawatirkan keadaan Charles.
Begitu terbangun hari sudah terang, matahari sudah mulai menyapanya lewat selah gorden jendela.
Celine melirik kearah Langit. Bayi itu mulai bergerak-gerak dengan bibir yang menguncup-nguncup, seakan sedang mencari sesuatu yang bisa ia hisap.
"Sayang, kamu haus ya?" Celine meraihnya lalu menyusui Langit.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com