webnovel

Lahirnya Putra Arthur

Hari itu juga, David, dan Mesya bergegas meninggalkan rumah.

Seperti janjinya Arumi pun membiarkan mereka pergi.

Dengan kedua mata yang sayuh melambangkan kesedihan dan ketidak-iklasan, Arumi mengantarkan putra dan putrinya sampai di depan pintu.

Mesya membawa koper besar berisi barang-barangnya, begitu pula David, pria itu juga membawa barang-barang berharganya.

Bukan hanya Arumi dan Charles yang merasa keberatan karna harus di tinggal pergi oleh David dan Mesya, Lizzy pun juga merasa keberatan.

Gadis itu menangis dan berusaha untuk menghentikan langkah mereka.

"Kak David! Mesya!" teriaknya, "tolong jangan pergi ...," Gadis itu memohon kepada mereka.

Mesya dan David terpaksa menghentikan langkah kakinya, secara kompak mereka menghampiri Lizzy.

"Kenapa kalian pergi?" tanya Lizzy dengan wajah memelas.

Lalu Arumi menghampirinya.

"Sayang, biarkan mereka pergi," tukas Arumi menenangkan Lizzy.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo