webnovel

Bab30. Pertemuan Besar II

"Aaaaargh sangat tidak nyamaaaan!!!" Suara pekikan nyaring terdengar dari sebuah ruangan mewah yang dipenuhi oleh berbagai macam pakaian yang sangat megah dan mewah.

Seorang pemuda tidak berhenti menggerutu pada gadis yang sedang merapihkan jubah yang dipakainya. Jubah itu indah dan sangat megah juga terlihat elegan dengan hanya sedikit hiasan diatasnya, motif naga yang sedang menggigit sebuah pedang membuat kesan dominasi dari jubah tersebut.

"Hey apakah ada jubah atau pakaian yang lebih sederhana?" Han Xiao bertanya kesekian kalinya, hingga bahkan Yang Shui bosan mendengar kata-kata tersebut.

"Ini sudah paling sederhana, jika kau ingin terus mengoceh akan ku pakaikan kau jubah yang merepotkan itu." Yang Shui mulai kesal menghadapi sifat Han Xiao yang baru ini, dia biasanya sangat tenang seperti air tetapi saat dia menghadapi Han Xiao dia merasa bahwa dirinya menjadi ombak besar yang meledak-ledak.

Han Xiao menatap ngeri pada Jubah yang sangat besar, sungguh dia tidak nyaman menggenakan jubah tersebut. Sekarang dia hanya patuh mengenakan jubah ringan yang diberikan oleh Yang Shui.

"Nah jadilah anak baik." Yang Shui mengelus pucuk kepala Han Xiao dengan lembut lalu tertawa. Tawa indahnya membuat Han Xiao yang sedang kecut menjadi terhanyut.

Han Xiao menepuk pipinya berulang kali sebelum mengajak Yang Shui menuju Aula utama lagi karena pasti pertemuan besar itu akan mulai membahas hal penting. Yaitu peraturan baru Pertarungan Keajaiban!

Tidak butuh waktu lama untuk Han Xiao dan Yang Shui sampai kembali di Aula utama, segera riuh tepuk tangan dan ucapan selamat datang kembali memenuhi telinga Han Xiao. Dia tahu hanya beberapa orang saja yang jujur dan tulus mengatakan hal tersebut sisanya hanya menjilat atau demi mendapatkan muka dihadapan Kaisar Yang Qian.

Han Xiao hanya tersenyum kecil lalu kembali ke tempat duduknya, pemuda itu mengedarkan pandangannya lalu tak lama matanya bertemu dengan iris hitam legam dan dingin dia segera tersenyum pada pemilik iris tersebut. Itu adalah Ne Zha, Han Xiao melambaikan tangannya untuk menyapa dan Ne Zha juga balas menyapa dengan mata penuh harapnya. Mata dinginnya tiba-tiba menghilang saat bertemu Han Xiao.

"Baiklah sekarang kita akan mulai pembahasan tentang peraturan baru Pertarungan Keajaiban," seru Kaisar Yang Qian setelah melihat putra dan putrinya kembali.

Semua orang segera kembali duduk di kursi mereka dan menaruh gelas dan makanan yang berada di tangan mereka.

"Untuk peraturan baru Pertarungan Keajaiban ada tiga hal," ucap Kaisar Yang Qian.

Pertama, setiap kursi dari berbagai kekuatan akan ditanbah lebih banyak, dari asalnya setiap kekuatan kelas atas mendapatkan 20 kursi kekuatan menengah 15 kursi kekuatan seperti keluarga Bangsawan mendapatkan 10 kursi.

Tetapi sekarang semua itu dirubah, kekuatan besar menerima 40 kursi, kekuatan menengah 30 kursi dan kekuatan kecil 20 kursi. Jadi dalam setiap Kota Kekaisaran akan mengirim 90 Kultivator muda jenius mereka untuk berpartisipasi dalam Pertarungan Keajaiban.

Yang kedua, sesuai dengan komposisi banyaknya Jenius muda yang mengikuti Pertarungan Keajaiban maka jumlah tim juga akan diperbesar dari satu tim yang berisi enam atau tujuh orang kini berisikan 10 orang setiap tim nya.

Peraturan terakhir, yaitu senjata tidak diperbolehkan membawa senjatanya seperti sebelumnya.

"Menjadi seperti itu? Han Xiao mengerutkan dahinya, mereka sedang melakukan apa? Dengan banyak yang mengikuti Pertarungan ini akan menjadi sangat lama." Han Xiao berpikir dengan bingung.

Tapi kebingungannya segera terjawab saat Kaisar Yang Qian melanjutkan penjelasannya.

Akademi Naga dan Phoenix berhasil menciptakan sebuah dimensi baru dimana tubuh akan tertidur sementara kesadaran, jiwa dan kekuatan masuk kedalam dimensi tersebut. Juga dengan alat tersebut tidak akan ada korban jiwa sama sekali karena saat para Kultivator muda hanya akan merasakan sakit pada tubuh yang dilukai dan itu tidak akan terlalu serius.

Juga Kaisar Yang Qian menjelaskan tentang poin, seorang Kultivator muda yang membunuh di dalam dimensi tersebut akan mendapatkan dua poin sementara yang dibunuh akan kehilangan satu poin. Dengan poin yang terbanyak mereka akan lolos dalam ujian baru Pertarungan Keajaiban dan bertarung di babak selanjutnya yang bahkan Kaisar Yang Qian belum ketahui.

***

Hal serupa terjadi di dua Kekaisaran lain serta diantara banyaknya sekte Benua Angin Selatan, disebuah Aula yang megah sangat ramai tokoh-tokoh besar seperti apa yang sedang terjadi di Aula utama Kekaisaran Yang.

"Kaisar Ming, jika begini ini adalah saatnya untuk meratakan jenius muda aliran putih," seorang tetua menyeringgai saat mendengar peraturan pertama dan kedua dia tidak memperdulikan peraturan ketiga karena menurutnya bahkan tanpa senjata jenius dari aliran hitam lebih kuat daripada Jenius aliran putih.

"Tidak semudah itu." Kaisar Ming Shao menggelengkan kepalanya lalu menjelaskan tentang alat yang berhasil dibuat oleh Akademi agar tidak ada jatuh korban dari pohak manapun.

Wajah Tetua itu langsung merah padam karena malu, bukan saja dia tidak mendengarkan apa yang sedang dijelaskan oleh Kaisar Ming Shao bahkan dia memotong penjelasan Kaisar Ming Shao dengan ide buruknya.

"Lain kali jika berbicara atur dulu kata-katamu, pikirkan matang-matang," tegur seorang Tetua lain disampingnya. Dia hanya menunduk tidak berani menjawab karena sadar bahwa kekuatan Tetua itu lebih besar darinya.

Tetua itu hanya mengutuk berulangkali dalam hatinya atas tindakan bodoh yang dia lakukan.

***

"Akademi bisa membuat alat seperti itu, mereka memang hebat dan tidak pernah terduga," ucap pria setengah baya berujubah emas putih.

"Kaisar Ren, jangan lupa apa yang ada di belakang Akademi. Mereka. Bisa saja menguasai Benua Angin Selatan hanya dengan semalam," kekeh seorang pria paruh baya yang duduk tak jauh dari Kaisar Ren Qi.

Kaisar Ren Qi tiba-tiba teringat rumor yang ditemukan oleh Sekte Surga Harta Karun tentang kekuatan dibalik Akademi sangatlah mengerikan.

"Ya bahkan tidak kusadari Akademi telah mengguncang Benua Angin Selatan dengan Alat ciptaan mereka." Kaisar Ren Qi menggelengkan kepalanya.

"Kita harus semaksimal mungkin untuk membuat Kultivator muda kita masuk kedalam Akademi, banyak jurus dan Ilmu Sihir tingkat tinggi disana." Pria paruh baya itu berkata lagi, dia adalah Cao Shan, Tetua Besar Sekte Surga Harta Karun sekaligus penasihat Kaisar Ren Qi.

Kaisar Ren Qi mengangguk lalu melanjutkan pertemuan mereka.

Tidak hanya di Istana Kekaisaran yang terjadi Pertemuan Besar seperti ini, banyak Sekte kelas atas dan Menengah mengadakan pertemuan untuk membahas hal ini juga.

Tidak ada salahnya dalam perkataan Kaisar Ren Qi, memang Akademi Naga dan Phoenix telah mengguncang Benua Angin Selatan dengan Alat ciptaan mereka.

***

Di depan sebuah danau indah seorang pemuda dan gadis kecil duduk santai seraya mengobrol dan minum teh mereka.

"Akademi melakukan pergerakan besar, aku tidak tahu itu baik atau buruk," gumam pemuda tersebut.

"Tidak perlu dipikirkan, sudah sangat bagus bahwa mereka menciptakan alat tersebut agar tidak ada jatuhnya korban dalam Pertarungan Keajaiban seperti sebelumnya," ucap gadis kecil itu seraya menyesap tehnya lalu terkikik.

Siguiente capítulo