webnovel

Bab21. Kota Daun

Titik hitam yang terlihat dekat oleh Ren Yanyu ternyata masih cukup jauh. Han Xiao dan Bing Xing masih harus memacu tunggangan mereka hingga satu jam untuk sampai ke sebuah kota kecil tersebut.

"Abang Han, kota ini terasa sangat segar," ujar Ren Yanyu setelah memasuki kota.

Han Xiao tersenyum pada Ren Yanyu, dia juga sangat takjub dengan kota ini, di dunia sebelumnya juka ia ingin mendapati suasana seperti ini ia harus mendaki gunung melewati hutan-hutan bersama Ne Zha. Tapi di kota ini terasa sangat alami segarnya.

"Yah, sangat pantas dengan namanya. Kota Daun," jawab Han Xiao pada Ren Yanyu.

"Baiklah pertama-tama kita akan mencari penginapan. barulah kita berkeliling di kota sebentar berjalan-jalan," kata Han Xiao.

Bing Xing mengangguk lalu memacu kudanya pelan mencari sebuah penginapan yang berada di kota ini, munculnya Kuda Bergas dan Banteng Biru di Kota kecil tersebut tentu membuat heboh dan ramai pembicaraan oleh warga sekitar atau Kultivator yang singgah di Kota Daun.

"Siapa mereka?" ucap seorang pejalan kaki pada temannya.

"Sangat bermewahan, mereka memakai Kuda Bergas dan Banteng Biru untuk perjalanan," timpal suara lain.

"Hmm... Aura Gadis itu sepertinya tidak asing," kata seorang Kultivator.

"Aura es?" gumam seorang Kultivator yang sedikit merasakan semburan aura dari tubuh Bing Xing.

Han Xiao tentu mendengar berbagai ocehan orang-orang sepanjang jalan untuk mereka bertiga, tapi ia sangat memaklumi karena Kota Daun adalah kota kecil yang terletak jauh dari kota-kota besar. Jadi tidak aneh jika mereka bertindak seolah melihat badut atraksi saat Kuda Bergas dan Banteng Biru berjalan di keramaian jalan.

"Ada Penginapan Musim Semi di depan," ucap Han Xiao lalu sedikit mempercepat laju Banteng Biru.

Saat sampai di penginapan Musim Semi. Han Xiao dan Bing Xing memberikan tunggangan mereka pada penjaga kandang untuk menempatkannya di tempat terbaik.

"Jaga dan rawat mereka," ucap Han Xiao seraya melemparkan sekantong uang pada penjaga kandang,

"Baik, akan ku jaga dengan sebaik mungkin!" sahut penjaga itu dengan tegas setelah melihat isi dari kantong uang yang diberikan Han Xiao.

Mereka bertiga memasuki Penginapan, saat memasuki lantai pertama yang juga menjadi restoran Musim Semi. Bing Xing dan Ren Yanyu menjadi perhatian dari berbagai mata pria di setiap meja, bagaimana tidak? Gadis secantik Bing Xing berada di tempat kecil seperti ini juga karena Bing Xing tidak mengenakan cadar maka dari itu banyak yang menatapnya penuh nafsu. Sedangkan Ren Yanyu sangat menarik perhatian karena rambut emasnya lalu dengan wajah imutnya membuat gadis kecil itupun menjadi sorotan.

Han Xiao sendiri justru terlihat hanya biasa saja dengan balutan kaos oblong yang dipakainya, memang hanya terlihat biasa tapi siapa sangka kaos polos hitam itu cukup untuk menahan sebuah serangan dari Alat Roh perak menengah! Karena wajah riang Han Xiao juga ia tidak terlalu menjadi sorotan, tapi karena ia datang bersama dua gadis cantik ia juga mau tidak mau jadi tontonan seperti monyet liar.

"Sifat alami manusia masih sama saja seperti di dunia ku yang dulu. Tidak bisa longgar pada gadis cantik," batin Han Xiao saat melihat seorang pemuda berpakaian mewah berjalan menuju mereka bertiga. Dari gaya yang dipakai oleh pemuda itu Han Xiao yakin bahwa pemuda itu adalah keluarga bangsawan, tapi ia tidak mengetahui pasti berasal dari keluarga bangsawan mana pemuda itu.

"Hai nona," sapa pemuda itu pada Bing Xing.

Bing Xing hanya berjalan terus tidak menghiraukan keadaan pemuda berpakaian mewah tersebut dan terus berjalan mengikuti Han Xiao menuju meja resepsionis.

Hal yang dilakukan oleh Bing Xing tentu sangat tidak disukai oleh pemuda bangsawan tersebut tetapi ia menahannya dan terus mendekati Bing Xing.

"Perkenalkan namaku Ming Kui," ucap pemuda bangsawan itu.

Sekarang Han Xiao tahu darimana keturunan bangsawan pemuda tersebut dari marga nya. Ming, itu adalah marga dari keluarga Kekaisaran Ming. Tapi Han Xiao tidak tahu apakah Ming Kui ini berasal dari keluarga utama atau cabang. Tetapi ada hal pasti yang Han Xiao yaitu Ming Kui menemui gadis yang salah.

Benar saja, sesuai dugaan Han Xiao saat ini mata Bing Xing menjadi dingin dan aura dingin menyebar dari tubuhnya menurunkan suhu di lantai satu penginapan Musim Semi, beberapa pengunjung yang bukan Kultivator kedinginan karena perubahan suhu mendadak tersebut.

"En... Xing bisakah turunkan suhu dinginnya?" kata Han Xiao karena dirinya pun merasa mulai kedinginan.

"Abang Han, kenapa Xing'jiejie tiba-tiba marah seperti itu?" tanya Ren Yanyu dengan bingung, karena menurutnya selama perjalanan Bing Xing adalah orang yang sangat handal mengatur emosinya.

Duaaaaaaarr!!!

Ledakan besar terjadi saat Han Xiao hendak menghentikan Bing Xing dari kemarahannya, memang hanya Han Xiao dan Ne Zha yang mengetahui hal yang membuat Bing Xing seperti itu.

Han Xiao menghela napas ia sudah tidak bisa menghentikan apa yang telah terjadi dan hanya bisa lanjut menonton.

"Yu'er, ayo kita duduk di sana," ajak Han Xiao pada Ren Yanyu seraya menunjuk sebuah meja yang tidak terlalu jauh dari keduanya. Ren Yanyu mengangguk lalu mengikuti Han Xiao berjalan menuju meja tersebut.

"Beraninya kau bertindak seperti ini setelah mengetahui namaku!!!" teriak Ming Kui dengan marah setelah ia di ledakan oleh Bing Xing, dia tidak mati secara langsung karena dia juga seorang Kultivator. Tetapi sayang, tingkat Kultivasinya masih jauh dibawah Bing Xing.

Bing Xing menatap Ming Kui dengan dingin.

Boooooooom!!!

Ledakan es terjadi lagi saat dua pengawal dari Ming Kui dilempar keluar oleh bongkahan es besar dari Bing Xing.

"Gadis ini mengerikan, jika dia marah bahkan Teknik Sihir tingkat menengah bisa dia lakukan di Kultivasinya yang masih Alam Emas," batin Han Xiao sambil bergidik ngeri karena dia menyadari bahwa potensi Bing Xing sangat tinggi untuk menjadi tokoh penting di dunia Kultivator.

Ming Kui melihat ke belakang dan mendapati bahwa empat pengawalnya sudah mati dengan bagian tubuh yang berantakan tetapi satu hal yang membuatnya takut yaitu bagian-bagian tubuh yang berantakan itu sangat keras, membeku!

Sekarang ia menatap horor pada Bing Xing, berasal dari keluarga kekaisaran tentu dia tahu pengguna Teknik Sihir Es sebagian besar dari Istana Falcon Utara tapi dia belum pernah melihat kekuatan asli mereka, hanya sebatas cerita karena walaupun dia bangsawan tetapi dia hanya dari cabang.

"Ming Kui," tekan Bing Xing dingin.

Ming Kui tidak pernah membayangkan bahwa perjalanan pertamanya keluar dari Kekaisaran Kekaisaran Ming akan menjadi seperti ini.

"Siapa yang membuat keributan di Penginapan Musim Semi!" suara tegas terdengar dari dalam penginapan.

Han Xiao menggeleng pelan, dari aura yang terpancar sudah jelas bahwa pemilik suara ini Kultivasinya berada di Ekspansi Istana. Tetapi dia tidak takut sedikitpun di kota kecil seperti ini sangat jarang Kultivator yang kuat seperti di kota kota besar lainnya.

Tidak sesuai dengan perkiraan Han Xiao karena tiba-tiba muncul seorang gadis yang terlihat berumur 19 tahunan dan menghentikan peredaran aura Bing Xing.

Han Xiao tersedak saat melihat apa yang terjadi di depannya. "Ada hantu tua seperti itu di kota ini?" batin Han Xiao terkejut.

Orang lain memang akan memandang bahwa gadis berpakaian kuning di hadapan mereka masih sangat muda, tetapi Han Xiao berbeda karena ia sangat mengetahui bahwa gadis di depannya ini sama sekali bukan gadis muda. Melainkan seorang Kultivator yang sudah menghabiskan ratusan tahun hidupnya.

Gadis itu menatap Han Xiao sebelum mengalihkan pandangannya pada Bing Xing.

"Ngeri sekali." Han Xiao bergidik saat dia ditatap oleh gadis berpakaian kuning tersebut.

Ketika Gadis itu menatap Han Xiao dia merasa bahwa ada sesuatu yang sangat mengerikan dari dalam mata tersebut.

"Oh... Nona Bing ternyata yang membuat ulah," kata gadis itu seraya terkekeh.

Bing Xing menarik Qi nya dan menatap heran pada gadis berpakaian kuning tersebut.

"Senior mengenali saya?" ucap Bing Xing dengan bingung, walaupun dirinya melihat gadis dihadapannya ini hanya tua darinya beberapa tahun tapi dia merasa bahwa gadis dihadapannya ini lebih dari itu. Sebab itulah dia menyebutnya dengan kata 'Senior' juga karena di dunia Kultivator dimana yang kuat yang dihormati.

Gadis berpakaian kuning itu tertawa saat mendengar pertanyaan dari Bing Xing. "Hei, kau itu murid suci dari Istana Falcon. Siapa yang tidak mengenalmu di dunia Kultivator," ujar gadis berpakaian kuning tersebut.

Bing Xing berpikir sebelum mengiyakan jawaban dari gadis tersebut karena memang benar, sebagai murid suci dari sekte besar pastilah dia terkenal. Hanya saja Bing Xing selalu menutup diri dari dunia luar, perjalanan kali ini adalah kedua kalinya dia keluar dari sekte.

"Ada masalah apa nona Bing dengan tuan muda Ming ini sehingga merusakan properti Penginapan Musim semi?" tanya gadis itu.

Saat mendengar pertanyaan gadis itu, mata Bing Xing kembali sangat dingin. Dia menatap tajam pada sosok pemuda yang sedang tertatih untuk berdiri. Bing Xing melakukan mudra tangan saat selesai membuat mudra sebuah cahaya biru keluar dari tangannya.

"Xing hentikan!!!" Han Xiao berteriak saat melihat Bing Xing melakukan mudra tangan, tapi sudah terlambat dia untuk menghentikan Bing Xing.

Gadis berpakaian kuning juga terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Bing Xing.

"Sialan!" kutuk Ming Kui dalam hatinya, dia berjanji jika lepas dari maut hari ini dia tidak akan sembarangan memilih gadis di sembarang tempat.

Swoshhh...

Cayaha biru memenuhi tubuh Ming Kui.

Para pengunjung yang ada disekitar kejadian terpana dengan cahaya biru tersebut.

Cahaya biru itu sangat terang hingga memenuhi lantai pertama Penginapan Musim Semi. Han Xiao menghela napas dalam karena dia sangat mengenal Teknik Sihir yang digunakan oleh Bing Xing bernama Kekuatan Cahaya Es, itu adalah Teknik Sihir yang mengubah es menjadi cahaya. Dan itu sangat mengerikan karena hanya terfokus pada satu target. Han Xiao mengetahui Teknik Sihir tersebut dari ingatan yang didapat dari Harimau putih.

Perlahan cahaya biru yang dikeluarkan oleh Bing Xing meredup dan mulai menghilang. Han Xiao tidak menjadi tenang karena khawatir Bing Xing belum menguasai dengan benar Teknik Sihir tersebut.

Saat cahaya benar-benar hilang seluruh pengunjung terkejut melihat efek dari Teknik Sihir yang dipakai oleh Bing Xing. Sebagian dari lantai pertama Penginapan Musim Semi menghilang dan beberapa membeku, di tempat yang tadi berdirinya Ming Kui sekarang terdapat patung es yang retak.

"Hufhh... Setidaknya dia lebih baik dari dugaanku." Han Xiao tersenyum melihat Bing Xing cukup baik dalam mengendalikan Teknik Sihir tersebut, jika saja Bing Xing memiliki lebih banyak Qi mungkin saja Ming Kui akan membeku tanpa retakan.

Kekuatan Cahaya Es yang digunakan Bing Xing memiliki keunikan yaitu semakin sedikit retakan maka semakin kuat. Han Xiao mendapati dari ingatan yang didapatnya jika memiliki banyak Qi dan mencapai tingkat tinggi Kekuatan Cahaya Es akan membuat makhluk yang terkena Teknik Sihir itu membeku seperti patung, yang mengerikan adalah ketika sudah membeku jika digores ataupun diserang bahkan dilelehkan, daging mereka juga akan tergores, hancur dan leleh.

"Aku akan mengganti semua kerugian Penginapan atas tindakanku," suara Bing Xing terdengar setelah beberapa saat hening.

Gadis berpakaian kuning juga tidak bisa menuntut karena Bing Xing sudah mengajukannya sendiri jadi dia hanya tersenyum lalu memperkenalkan dirinya. "Aku Fu Daiyu, penanggung jawab serta manager di penginapan Musim Semi kota Daun."

"Salam kenal senior Fu," balas Bing Xing seraya menyatukan tangannya untuk memberi salam.

"Baiklah, kapan kita mendapatkan kamar? Aku sudah lelah sekali," suara riang terdengar dari belakang Fu Daiyu, itu adalah Han Xiao.

"Bolehkah aku mengetahui nama pendekar muda?" ucap Fu Daiyu dengan senyum yang masih terpasang dibibir manisnya.

"Siapa namaku tidak penting," kata Han Xiao seraya tertawa. "Sudahlah ayo siapkan kamar untuk kami," lanjutnya.

Fu Daiyu tersenyum canggung, tentu dia ingin marah tetapi melihat Han Xiao yang santai saat berhadapan dengannya membuat dia sedikit ragu, belum lagi tingkat kultivasi Han Xiao tidak bisa dia baca. Firasat nya mengatakan bahwa Han Xiao bukanlah pemuda biasa karena ada aura mengerikan yang Fu Daiyu rasakan dari Han Xiao.

"Baiklah, aku akan menyiapkan nya sekarang," kata Fu Daiyu lalu pergi dari pandangan para pengunjung.

Saat Fu Daiyu menghilang ada seorang wanita yang maju dan berbicara untuk para pengunjung atas kejadian hari ini, karena rata-rata pengunjung penginapan Musim Semi adalah Kultivator jadi mereka tidak membawa lebih jauh masalah ketidaknyamanan yang dibuat oleh Bing Xing. Mereka sudah tidak asing dengan dunia Kultivator yang selalu ada pertumpahan darah dimanapun dan kapanpun.

Han Xiao, Bing Xing dan Ren Yanyu menunggu di tempat yang tidak hancur oleh Bing Xing sebelum seseorang memanggil mereka.

"Manager Fu memanggil nona muda dan tuan muda ke ruangannya," ucap seorang pelayan itu.

"Ada apa, soal ganti rugi?" tanya Han Xiao. "Tenang saja, kami tidak akan kabur," sambungnya.

"Bukan tentang itu," sahut pelayan itu gelagapan.

"Tunjukan jalan." Saat Han Xiao hendak mengatakan hal lain. Bing Xing memotongnya dengan suara dingin.

"Iya, mari ke arah sini," ajak pelayan tersebut.

Siguiente capítulo