webnovel

HATI YANG SETIA

Rama membaringkan tubuhnya perlahan, ia merasa begitu lelah setelah menjalani terapi. Sudah seminggu ini ia tidak melihat kedatangan Calista. Padahal, ia sudah menitipkan pesan kepada Amara supaya Calista bisa datang.

"Kemana gadis yang cantik namun aneh dan menyebalkan itu, mengapa dia tidak mau menemui diriku? Apa dia tersinggung kepadaku? Atau aku sudah melakukan kesalahan padanya?"

Rama mulai bermonolog. Ia merasa sedikit cemas dan sekaligus rindu pada Calista.

Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk perlahan, dan Amara muncul dibalik pintu dengan senyuman manisnya.

"Hai, kau mau makan? Semua sudah menunggu dirimu di meja makan. Dan, aku diperintahkan untuk menjemput pangeran yang agung," kekeh Amara menggoda.

"Aku tidak lapar, Mara."

"Mana bisa begitu, ayo aku bantu kau bangun. Naik ke atas kursi rodamu," kata Amara sambil membantu Rama untuk duduk.Kemudian memapahnya ke atas kursi rodanya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo