webnovel

6. Cinta Segitiga

Helaan napas berat keluar dari bibir gadis itu. Harapan yang tadinya melambung naik kini telah sirna tanpa sisa. Dia mendengus, merasa kesal.

Memang, berharap pada manusia itu salah.

Arasha kira, Dylan mengajaknya pulang bersama hanya berdua. Gadis itu sudah membayangkan hal-hal romantis yang bisa saja terjadi seperti di novel yang dia baca.

Arasha bahkan menyiapkan diri, barangkali Dylan nantinya mengajak makan, berjalan-jalan, mengantarnya pulang, sampai... menciumnya?

Tetapi, pada kenyatannya hal itu tidak akan pernah ada.

"Duh, mobil Mami gue jadi bau nih." Arland, si sialan ada juga di sini.

Ya, Dylan mengajaknya pulang bersama dengan Arland dan ibunya. Berempat, bukan hanya berdua.

Bukankah itu menyebalkan?

"Hidung lo aja yang terlalu dekat sama pantat." Balas Arasha tak kalah sinis.

"Apa mereka seperti ini setiap hari?" Tanya Rosea pada Dylan.

Dylan mengangguk ringan. "Ya, bahkan terkadang lebih parah Mam." Jawabnya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo