webnovel

3

Hari libur selalu menyenangkan, aku bergegas berpakaian dan pamit keluar pada ayah ku karna Hajun sudah menunggu di depan rumah "appa, aku pergi dulu ya" ucap ku pada ayah ku sambil keluar dari rumah.

Hajun sudah menunggu ku di depan rumah dengan motor milik nya.

"maaf membuat mu menunggu lama" ucap ku sambil mengenakan Helm dari nya.

Kami pergi ke Myeongdong untuk mencari hadiah untuk adik nya. aku tidak terlalu baru di seoul, karna waktu kecil aku sering main ke Seoul bersama Ibu ku dulu.

kami memilih sebuah toko mainan yang banyak sekali boneka. ia memilih beberapa boneka untuk adik nya, dan sempat meminta saran kepada ku juga.

kami akhirnya memilih untuk singgah sebuah taman di Gangnam, "ini" ucap ku sambil memberikan sebotol minuman untuk nya, aku duduk tepat disampingnya. "wah, aku jadi ingat tempat ini, ibu ku sering membawa ku kesini" ucap ku sambil meneguk minuman dari botol itu, sambil mengusap sedikit air mata ku.

aku menoleh kearah Hajun yang menatap ku , "kenapa?" tanya ku. ia membuang wajahnya saat menyadari aku menatapnya balik. "yak, kenapa?" ucap ku pada nya.

tiba tiba ia mengeluarkan sebuah permen coklat dari kantung jaket nya dan memberikannya kepada ku, aku mengerutkan dahi ku, "kenapa kamu sering sekali memberikan coklat pada ku?" tanya ku bingung. "seseorang pernah bilang pada ku disini jika coklat itu bisa membuat berhenti menangis" ucap nya, aku membulatkan mata ku bingung, dan mengambil permen coklat itu. "wah aku jadi teringat seorang anak kecil yang menangis disini waktu aku masih kecil, dan aku mengatakan hal yang sama" ucap ku sambil terkekeh mengingat masa kecil ku, aku menoleh kearahnya yang sama sekali tidak tertawa "ah, maaf itu tidak lucu ya" ucap ku bingung.

"kamu tidak mengingat ku, Eunjim-ah?" tanya nya, aku terdiam dan membulatkan mata ku saat menyadari bahwa itu Hajun. anak laki laki yang menangis ditaman ini.

"jadi kamu malu saat melihat ku lagi disekolah?" tanya ku sambil terkekeh, ia menghela nafasnya dan menganguk. "dasar anak anak" ledek ku pada nya, "cih, kau juga anak anak" ucap nya. "apa kamu tidak ingin menyapa ku?" tanya ku sambil mengulurkan tangan ku "halo, aku Ahn Eunjim"

"cih aku tidak menyangka aku bisa bertemu dengan mu lagi" ucap ku pada Hajun. "entahlah." jawab Hajun sambil menatap ke arah langit.

kami sampai disepan rumah ku setelah hampir seharian berjalan jalan bersama Hajun. "terima kasih" ucap Hajun, aku menganggukan kepala ku "tak apa, sampai ketemu disekolah besok" saut ku yang dijawab Anggukan Hajun.

Pagi ini sangat cerah, entah kenapa matahari terbit sangat cerah hari ini. matahari bersinar lebih cerah dari semua nya.

"Eunjim-ah, apa rencana mu sepulang sekolah?" tanya Yeseul pada ku, "aku ingin ke perpustakaan, ada apa?" tanya ku kembali padanya, "ayo kita pergi bersama aku juga ingin pergi kesana" ucap Hayoung, "kemana Daesung?" tanya Yeseul, "ia ada latihan di sekolah" Jelas Hayoung.

"Ah, aku lupa buku milik ku, biar aku ambil dulu" ucap ku saat kami akan pergi ke Perpustakaan. ah dasar Eunji Bodoh selalu saja melupakan hal hal penting begitu, saat aku berjalan ke kelas aku bertemu dengan Sooho, ia baru saja keluar dari kelas dan berhenti di hadapan ku, aku menoleh kearahnya dan menatapnya bingung, "a..ada apa?" tanya ku yang melihatnya hanya terus terusan berdiri didepan ku dan menghalangi jalan ku "ini yang kamu cari?" tanya nya sambil memberikan Buku tulis milik ku yang ku akan ambil tadi "ah, terima kasih" ucap ku sambil mengambil buku itu.

"ah bukan kah itu Choi Sooho? yak Choi Sooho, kamu mau ikut kami ke perpustakaan ?" Hayoung sambil mendekati kami. Sooho terlihat terdiam dan melirik kearah ku "ayo" ucapnya sambil meninggalkan aku yang mengerutkan dahi ku.

Ah, pelajaran ini cukup sulit , aku bahkan beberapa kali membaca penjelasan dibuku itu namun sama sekali tidak memahaminya, wajar kan kalau seseorang hanya handal dalam satu hal saja .

"kenapa?" tanya Sooho yang mungkin melihat ku sangat kebingungan, aku menoleh kearahnya "ah, aku tidak mengerti soal ini" ucap ku sambil menunjuk salah satu soal yang sedang ku kerjakan. "kamu harus kerjakan bagian yang ini dulu, setelah itu kamu akan mendapatkan hasilnya" jelasnya sambil mulai mencoret coret kertas untuk menjelaskannya pada ku.

'wah, apakah adil jika dia tampan, seorang model dan juga seorang yang pintar?' lamun ku tanpa sadar aku menoleh kearahnya, yang membuatnya bertanya lagi pada ku "kenapa?" aku yang tersadar langsung mengelengkan kepala ku dan mengerjakan soal soal itu lagi.

aku berjalan menuju kelas ku kembali setelah dari kamar kecil, langkah ku terhenti saat seseorang memanggil ku dari arah belakang "yak! kamu" ucap seorang gadis dari kelas lain pada ku sambil menarik pundak ku sampai aku menoleh kearahnya "ada apa?" tanya ku "ikut aku" ucapnya sambil membawa ku ke arah sekolah yang sedikit sepi, entah kenapa aku malah mengikuti ia dan 2 teman nya yang lain itu .

Ia berbalik menghadapku dan menatap ku "kenapa kamu pergi sama Joon Hajun?" tanya nya sambil melipat kedua lengan nya di dadanya. "ia yang memintaku untuk pergi bersama, kenapa?" tanya ku yang bingung dengan pertanyaannya "jangan banyak bohong, kamu mencoba mengoda nya kan?" ucap gadis itu dengan nada yang sedikit tinggi, "aku tau kamu menyukai laki laki juga kan?! jadi jangan coba coba goda Hajun" ucap nya merendahkan ku , entah kenapa hati ku sangat sakit saat ia mengatakan itu.

Aku memang menyukai laki laki, dan itu adalah alasan kenapa aku pindah sekolah dulu, yang sayangnya aku tidak memiliki teman dekat yang dapat melindungi ku dari perundungan itu.

entah mengapa mereka justru mengetahui hal itu dan amat membuat ku takut, "da..dari mana kamu tau?" tanya ku dengan gemetar "apa kami harus menyebarkan nya ke satu sekolah?" ancam nya pada ku yang membuat ku mematung "jadi jangan coba coba dekati Hajun lagi" ucap nya sambil mendorong pundak ku.

Kejadian itu membuat ku sangat murung hingga aku tidak bisa berkata kata lagi. aku takut hal itu terjadi lagi.

Siguiente capítulo