Li menaruh gelas itu di meja dan kemudian menatap Martin. "Aku paham, tapi untuk saat ini aku masih belum siap memberitahu Lupi tentang hubungan kita. Aku takut jika aku telah membuatnya sedih dan sakit hati. Kamu pernah memiliki hubungan dengan Lupi. Aku malah merebutmu darinya."
"Itu tidak benar," sergah Martin. "Tidak pernah ada cinta di antara aku dan Lupi. Yang Lupi inginkan dariku hanyalah semata-mata untuk memuaskan nafsunya. Apa kamu tahu kalau dia sering tidur dengan banyak pria sebelumnya?"
Li mengangguk. "Ya, aku tahu. Kadang dia menceritakannya padaku."
"Ya, itulah. Aku hanyalah salah satu dari pria yang pernah menjadi teman tidurnya." Martin mengangkat sebelah alisnya.
Li menghela napas. "Kamu adalah pria pertama yang pernah membuatnya menangis."
"Apa maksudmu?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com