Milly mendongak. "Tante, asalkan Tante bahagia, aku pun bahagia."
Tante Amey mengelap air mata di pipi Milly dengan ibu jarinya yang keriput. "Jangan biarkan aku atau orang lain mengambil kebahagiaanmu. Biarlah kebahagiaanmu, kamu sendiri yang menentukan. Aku tidak akan marah jika kamu memang tidak ingin menikah dengan Martin. Dia bisa mencari cinta sejatinya sendiri."
Milly membuka mulut, tapi kemudian mengatupkannya kembali. Ia kehabisan kata-kata. Semua yang Tante Amey katakan itu benar. Ia paham betul apa yang hatinya inginkan.
Ia sadar betul bahwa cintanya hanya untuk Nicholas seorang. Namun, mengapa sejak tadi ia merengek-rengek agar pernikahannya dengan Martin jangan sampai dibatalkan?
Sebenarnya ia tidak ingin kembali terhanyut dalam cintanya yang bodoh. Ia hanya akan menjadi wanita pencemburu yang tidak dewasa ketika ia kembali merajut hubungannya dengan Nicholas—jika Nick masih menginginkannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com