Nick semakin menajamkan pendengarannya. Ia yakin sekali melihat seseorang bersembunyi di balik pohon yang sebelumnya telah terus menerus memperhatikan gerak geriknya.
Ia yakin sekali tidak pernah memiliki hutang pada siapa pun. Atau mungkin ayahnya? Ibunya? James? Tidak mungkin.
Ayah dan ibunya tidak memiliki kartu kredit, apalagi James. Ia tidak memperhitungkan Rissa, karena jelas-jelas Rissa tidak akan pernah mengalami kesulitan ekonomi.
Untuk apa ada orang yang mengikutinya? Sungguh aneh.
"Ayo kita pergi dari sini!" Nick menarik Milly untuk berdiri.
Milly mengeraskan tangannya. Nick menoleh. "Kenapa?"
"Aku yang seharusnya bertanya. Kenapa kamu memotong pembicaraanku? Kamu tidak mau mendengarkanku bicara?" Milly memberenggut marah.
Tidak ada waktu untuk menikmati wajah menggemaskan itu. Mereka harus segera pergi dari sana.
"Ada hal yang ingin aku beritahu. Tapi tidak di sini," ucap Nick sambil merendahkan suaranya.
"Kamu sengaja ya?" protes Milly.
"Sengaja apa?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com