Nusa mendekap kotak bekal di pelukannya, berjalan dengan langkah di percepat karena sugesti pikirannya melayang seperti sugesti kepada para murid kalau dirinya tengah di bicarakan mereka semua.
Tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan oleh El tadi saat di kantin, benar-benar membuatnya tidak bisa bernapas.
Entah mengapa, saat Nusa berubah, El juga berubah. Ingin menjadi cuek dan tidak peduli dengan sekitar, tentu saja hampir berhasil. Namun El seolah-olah tengah mengatakan pada dirinya untul tetap menjadi Nusa yang kemarin, Nusa yang banyak bicara dan tidak pergi menjuh terus menerus.
Apalagi pengungkapan perasaan El tiba-tiba, yang lagi dan lagi seenaknya mengatakan pada publik kalau memiliki hubungan dengan Nusa. Hei, Nusa juga ingin diperlakukan seperti cewek-cewek pada umumnya yang kalau menerima pernyataan cinta dari seseorang itu terlihat romantis.
El? Boro-boro romantis, malah cowok satu itu tidak menyatakan perasaan secara detail kepada Nusa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com