Aku melanjutkan perjalanan lagi. Sudah tidak terhitung berapa tanjakan yang sudah aku lewati begitu juga dengan hutan rimba yang aku lewati. Yang jelas aku hanya terfokus kedepan saja tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri apalagi sampai kebelakang. Terlihat begitu banyak lelembut yang sedang mengikutiku yang membuat bulu kudukku merinding. Tetapi selama aku tidak menganggu mereka, mereka juga tidak akan menganggu aku.
Tetapi sepertinya mereka sengaja mengangguku terus-terusan, memancing-mancing amarahku. Mulai dari jalan didepanku yang tiba-tiba bercabang sehingga menyulitkanku untuk menemukan jalan mana yang benar. Dan juga sesekali ada yang menarik kakiku sendiri. dan sosok anak kecil yang berlarian di sekitarku.
Aku hanya mendengus kesal. Tetapi aku berusaha untuk menahan sabar. Tapi semakin aku menahannya semakin amarahku memuncak, sehingga aura pemikatku menjadi tumbuh kembali.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com