Diam, tak ada suara yang mengiringi keduanya. Baik Leo maupun Sandra sekarang hanya saling fokus pada apa yang ada di depan mereka. Leo menyetir, itu sebabnya ia tak bisa menoleh dan memandang wajah Sandra dengan tatapan sayu itu. Isak tangis yang keluar dari celah bibir Sandra, sukses membuat hati Leo benar-benar sakit. Baru pertama kali ini, ia merasakan rasa sakit yang begitu aneh. Tak ada luka yang nampak, juga tak ada darah yang mengalir dari dalam tubuhnya menyembul keluar ke permukaan. Fisiknya baik-baik saja, tetapi hatinya sedang tak baik. Sandra berbagi luka dengan dirinya lewat isak tangisnya tadi. Duka yang dibawa Sandra, membuat ia tak bisa berpikir jernih.
Lampu merah menyala, jalanan lebih padat sore ini. Leo memelankan laju mobilnya lalu berhenti tepat di depan lampu merah. Helaan napas datang begitu ia melepaskan stir mobil miliknya. Menoleh ke arah Sandra yang masih fokus memandang jalanan di luar sana.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com