MULANYA, Ace menikmati dansa, walau kesusahan mengikuti. Dia kadang sengaja menginjak Mike karena tatapan mesumnya, apalagi kalau sudah endus-endus leher. Mike, please lah. Ini diantara para tamu! Batinnya, tapi hanya tertawa karena tidak bisa marah. Mereka berdua pun bergerak pelan, saling melempar tatapan dalam, juga mencuri ciuman kecil saat tenggelam di keramaian. Namun, ketika sudah membuka mata, Ace mendengar sesuatu dari arah pintu masuk.
"Silahkan, Tuan. Ayo masuk. Mohon untuk duduk di sini ...." kata seorang pelayan WO sambil menyajikan segelas wine di meja.
"Oh, iya. Terima kasih, terima kasih," kata sosok dengan penampilan berantakan itu. Dia tersenyum manis dan bilang cukup, padahal hendak diambilkan kudapan lain dari belakang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com