Mike menarik penisnya keluar perlahan, membuat Ace merasakan liangnya kosong kembali.
"Menungging, berlutut. Seperti Phi. Nanti Phi lakukan dari belakang."
"Eumh, itu ... t-tapi capek ...." Baru sedetik Ace berkata, dia justru sadar Mike juga berkeringat banyak. Lebih banyak malah. Sang suami sudah bersiap dengan posisi baru mereka, tapi sedikit kaget.
"Oh? Kalau capek ya mending sudah—"
"Iya, mau ...." Cepat-cepat Ace merangkak untuk meraih tangan Mike. "Jadi, Phi Mike sekarang mau berdiri kan? Lututnya sakit, ya? Sejak tadi ...."
"Ha ha ha, sedikit."
Ace pun memeluk sang suami lalu mendusel ke dada bidang itu. "Sorry, ya Phi. Aku barusan tidak peka sekali. Aku mau kok."
Dada Mike tiba-tiba berdebar kencang.
"Shit, Ace."
"Eh?"
Mike menjambak rambut sang istri karena penisnya semudah itu berdiri lagi. Padahal perkataan Ace tak kotor sama sekali, tapi sumpah ya ....
Ace pun berkaca-kaca saat memandang ke bawah, meski ragu dia menyentuh benda basah itu dengan jari lembutnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com