webnovel

hal yang paling sulit di lupakan

Dan anggukan ku berhasil memenangkan kan ke khawatiran ibu terhadap ku.

Mungkin karena aku anak perempuan satu satu nya. Atau mungkin karena aku sering mengadukan kesusahan ku sejak kecil pada ibu.

Dari dulu ibu sangat protective pada ku. Kalian bisa bayang kan betapa susah nya aku bisa mendapat ijin untuk melanjutkan kuliah ke luar negri dulu.

Ibu yang over protective dan ayah dengan pandangan kolot nya tentang perempuan yang ngga perlu sekolah tinggi tinggi sampe ke luar negri segala.

Namun kekerasan mereka ternyata bisa luluh dengan kegigihan ku untuk pergi. Sekeras apa pun batu nya pasti ada cara untuk menghancurkan nya. Jika tak hancur sedikit retak pun sudah usaha namanya.

"Kamu masih ngga ngobrol sama ayah? " Tanya anya kemudian ketika kami sudah ada di dalam mobil nya dan sudah melaju beberapa meter ke depan.

"Menurut kamu" Jawab ku singkat. Rasanya enggan membahas ayah dalam suasana sekarang

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo