"Nggak habis pikir gue sama lo!" Gabriel membantu Airin berdiri. Mata Kayla perih melihat Gabriel memegang pundak Airin. Tidak! Gabriel tidak boleh dekat-dekat Airin. Cewek itu munafik dan tidak pantas untuk Gabriel.
"Lepasin dia Gabriel! Dia nggak pantas lo tolong!" pinta Kayla
"Gabriel, dia nampar pipi aku sampai aku jatuh ke lantai. Sumpah rasanya sakit banget." dusta Airin, benar-benar mencari kesempatan untuk menghasut Gabriel.
"Munafik!" umpat Kayla, rasanya ingin mencakar bibir Airin di hadapan Gabriel. Sudahlah, Kayla memilih pergi meninggalkan mereka berdua.
Langkah kakinya begitu berat melihat Gabriel membantu Airin. Padahal semua karena Airin, gadis itu yang memulai bukan Kayla. Hatinya sesak, menahan nyeri yang ia tahan sejak tadi. Ia melepaskan Gabriel bukan untuk Airin bukan untuk gadis munafik! Mengedipkan matanya berkali-kali mencegah air matanya yang akan jatuh. Kayla tidak boleh lemah, Ayolah fighting!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com