webnovel

Kleiner Rutherford Stonevrustarios (Pengenalan Tokoh)

Baru-baru ini, dunia bisnis Britania Raya diguncang dengan munculnya pemberitaan kontroversi yang berasal dari salah satu keluarga terkaya yang sebelumnya menghilang karena jatuh miskin dalam waktu kurang dari 24 jam oleh salah satu rekan bisnis keluarga ituーBurke Familyーatau yang dikenal dengan sebutan keluargaーsuper powerーse-Inggris raya.

"Oscar, cepat matikan! Saya terlalu sempurna untuk tampil memukau di depan umum!"

Kleiner Rutherford Stonevrustariosーsi pria tampan yang telah berhasil membawa keluarganya ke puncak kesuksesan dalam kurun waktu kurang dari lima tahun setelah bisnis keluarganya menghilang dari daftar para pebisnis sukses di negara yang memiliki julukan The Black Country tersebut.

Klik!

Oscarーsang asistenー menonaktifkan laptop di meja kerja Kleiner sesuai dengan perintah sang bos.

"Bagaimana perasaan Anda setelah sekian lama tidak muncul ke permukaan, Tuan?"

"Sejak kapan kau banyak tanya seperti ini, Oscar? Jika kau ingin kehilangan pundi-pundi Poundsterling dari saya, silakan ajukan surat pengunduran diri!"

Kleiner menyerukan perintah kepada sang asisten dengan nada tidak senang.

"Oh, tentunya lebih cepat akan lebih baik," lanjut pria itu.

Oscar tahu bahwa tuannya tidak pernah bersungguh-sungguh akan memecat dirinya begitu saja tanpa alasan pasti. Namun saat ini, ia hanya bisa bersabar menghadapi sikap tuannya yang sedang dilanda amarah perihal urusan cinta.

Kleiner bertolak pinggang membelakangi Oscar yang masih terduduk di kursi, tepatnya di depan meja kerja Kleiner. Kepulan asap rokok yang dihasilkan oleh Kleiner menjulang ke udara. Ia menikmati rokoknya sambil menatap pemandangan luar gedung pencakar langit tempat di mana perusahaan keluarga Stonevrustarios berdiri megah di tengah ibukota Inggris.

"Bagaimana dengan keluarga si kembar Demougust? Apakah kau menemukan bukti baru tentang akun bisnis palsu keluarga mereka di pelelangan saham?"

"Benar, Tuan. Tim kita telah menemukan nama akun bisnis palsu mereka dan saya sudah mengirimkan beberapa file ke tab Anda."

Oscar selalu mengerjakan segala sesuatunya dengan tepat dan cepat. Itulah alasan Kleiner tidak bisa melepaskan sang asisten begitu saja.

Oh my God! Apa hari ini aku bisa pergi ke salon untuk merapikan kuku-kuku cantikku ini? tanya Oscar dalam hati sambil memperhatikan kuku-kuku tangannya.

Tanpa disadari oleh Oscar, si tuan muda Stonevrustarios menatap sang asisten yang melambai itu dengan sedikit senyum di ujung bibirnya.

"Pergilah ke salon langganan mu itu!"

Oscar membelalakkan matanya karena terkejut mendengarkan seruan dari tuannya.

"Beーbenarkah Anda mengizinkan saya pergi di sore hari ini?"

"Ya."

Kleiner memberikan jawaban bagus kepada Oscar sambil melonggarkan dasinya.

"Bahkan tanpa memotong gaji perjam saya?"

Oscar bertanya lagi karena dirinya masih diliputi keraguan akan sikap tuannya yang berubah tiga ratus enam puluh derajat.

"Tentu saja."

Kleiner menjawab pertanyaan Oscar dengan Singkat dan jelas. Ia berusaha untuk tetap tenang menghadapi asistennya yang berbeda dari pria kebanyakan.

"Anda sungguh dermawan, Bos," ucap Oscar sembari bangkit dari kursinya dan membungkuk.

"Tentu saja bukan tanpa alasan saya melakukan hal ini," sahut Kleiner tegas.

"Laーlalu, kalau boleh saya tahu apa alasan Anda membiarkan saya pergi kali ini?" Oscar menatap bosnya ragu.

Tok tok tok!

Di saat yang sama, terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras dan berhasil menyentakkan Oscar yang masih belum juga beranjak dari tempatnya.

"Oh, astaga ... astaga! Demi cintaku pada si Bos, aku akan melakukan apapun juga!"

Oscar meracau tak karuan saat ia terkejut dengan suara ketukan pintu yang terkesan buru-buru, Namun tak hanya itu, ia pun berjalan mondar-mandir demi menghilangkan perasaan terkejutnya.

Ceklek!

Pintu ruangan Kleiner terbuka pelan dan terlihatlah seorang wanita yang tidak asing bagi Kleiner ataupun Oscar. Wanita dengan rambut panjang kecoklatan yang mengenakan pakaian serba kekurangan bahan masuk dengan penuh percaya diri. Wanita itu pun menebar senyum ke semua orang yang berada di ruangan Kleiner.

"Hah?! Nona Cyra, Bos?!"

Oscar terkejut ketika melihat kedatangan Villearisa yang tiba-tiba.

Tak tak tak!

"Ada apa? Kamu menatapku seperti sedang menatap hantu saja!" omel wanita yang baru saja datang.

"Halo, Sayang!"

Villearisa menyapa tunangannya sambil memegang dagu Kleiner dan menciumnya singkat. Ia duduk di pangkuan Kleiner sambil meletakkan kedua tangannya di leher pria yang menjadi tunangannya saat ini.

"Tahan, Sayang! Atau kamu akan membuat Oscar iri pada kita," ujar Kleiner sambil melepaskan tangan Villearisa dari lehernya.

"Pria melambai itu tidak akan iri pada kita, Kley! Dia, kan, Boy's love, do you remember?"

Villearisa terus saja melekatkan dirinya ke tubuh Kleiner.

"Sekarang kau tahu, kan, mengapa saya menyuruhmu pergi?"

Kleiner bertanya kepada Oscar yang masih berdiri mematung menatap setiap gerakan yang dilakukan oleh Villearisa.

"Taーtapi, Tuan? Apakah tidak apa-apa jika saya meninggalkan Anda sekarang?"

Oscar tahu bahwa Kleiner akan memberikan pelajaran kepada salah satu anak kembar keluarga Demougust. Itulah sebabnya, ia tidak ingin meninggalkan tuannya.

"Itu bukan masalah besar," jawab Kleiner sambil menarik tangan Villearisa dan membawanya ke sofa panjang abu-abu tanpa motif.

Brak!

Kleiner menghempaskan tubuh Villearisa dengan kasar di atas sofa. Ia melihat wajah wanitanya memerah karena menahan sakit.

"Aduh," Villearisa mengaduh. "Kamu kenapa, Sayang?" Villearisa memegang kepalanya yang berdenyut.

"Oscar, apa kau yakin tidak ingin beranjak dari sini?"

Kleiner menoleh ke belakang dan melihat Oscar dengan pandangan heran. Ia pun mengangguk pelan sebagai tanda agar si asisten segera pergi dari sini.

"Ya, Tuan. Saya pergi sekarang. Selamat bersenang-senang!" seru Oscar sambil melangkah pergi meninggalkan dua manusia berbeda jenis itu bergulat di atas sofa.

"Kley, kita bisa melakukanya di hotel atau apartemenku," ucap Villearisa sambil menahan tubuh Kleiner yang sedang menindihnya.

"Bukankah kau ingin uangku, Ra?"

Kleiner menatap bagian tubuh sang tunangan yang sejak tadi menggoda sambil menjulurkan lidahnya menyapu kulit lehernya. "Kau sudah berapa kali operasi keperawanan mu, Cyra sayang?"

"Ah, aーaku tidak pernah melakukan ...."

Villearisa tidak bisa berkata apa-apa lagi karena Kleiner sudah mengetahui rahasia tentang dirinya. Namun, ia tetap menutupinya sebisa mungkin.

Kleiner tahu bahwa Villearisa berbohong padanya. Ia memiliki bukti akurat mengenai keluarga Demougust yang terus menerus menipu dirinya. Ia pun tahu satu hal yang selama ini telah membuatnya keliru menilai saudara kembar tunangannya. Kleiner menggigit bibir Villearisa hingga wanita itu berteriak kesakitan.

"Aarghh!"

Villearisa berteriak kesaktian. Dan tanpa diduga, Kleiner melepaskan Villearisa yang masih meringis kesakitan.

"Pergilah!"

Villearisa terperangah mendengar perkataan Kleiner.

"Apa? Mengapa kau mengusirku? Aku tunanganmu, ingat?"

"Ya, kau memang tunanganku yang masih virgin, bukan?!"

Dan sekali lagi, Kleiner menekankan kata virgin pada kalimatnya.

"Ah, ya. Tenーtentu saja," jawab Villearisa terbata.

"Well, pergilah!" titah Kleiner.

Tuan muda keluarga Stonevrustarios melepaskan dasi dan berjalan menuju meja kerjanya dengan gusar.

"Sayang, mengapa kau perlakukan aku seperti ini?"

Villearisa memeluk Kleiner dari belakang dan berusaha menggoda pria itu dengan segala bujuk rayunya.

Sesungguhnya, saya tahu apa yang kamu lakukan di belakang saya dengan selingkuhanmu. Namun, saya tidak akan melepaskan keluargamu begitu saja. Kalian harus membalas sakit hati ini dengan luka yang lebih dalam dan lebih perih! seru Kleiner di dalam hati.

Halo, salam kenal dari Zoya!

Aku penulis baru di platform ini. Semoga kita bisa berteman baik dan cepat akrab ya!

Follow ig aku yukk zoyaalicia_dmitrovka

Thank you all

Zoya_Dmitrovkacreators' thoughts
Siguiente capítulo