"Baru saja. Kami datang dan langsung mengunjungi mu. Ucapkan rasa haru mu pada kakak mu yang begitu mengkhawatirkan mu sampai-sampai membatalkan janji penting."
Dafa yang menyambar, mendapatkan teguran lembut dari sang suami. "Sayang...."
"Kenapa, apa aku salah? Kamu memang sangat menyayangi adik kecil mu itu kan, Ben?"
Dafa yang menimpali kenyataannya, malah di sambut Ruben dengan kesalahpahaman menyangka jika kekasih hidupnya itu tengah cemburu. Makin di tangkap frontal oleh Arka yang menjadi semakin tak enak hati.
"Sumpah, gue baik-baik aja, kok... Kalian nggak perlu sekhawatir itu."
"Di saat ancaman terbesar lo yang makin brutal buat nyelakain?"
"Apa maksud anda?"
Ruben berdecih saat Nino masih tak menyadari. "Wanita ular yang sayangnya kakaknya Arka, dia yang udah buat pacar lo kek gini."
"Bener, Ar?"
Nino yang langsung meminta kejelasan, malah di tanggapi oleh Arka yang coba menghindari tatapannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com