"Oke, kamar mandinya kecil, gelap, meski pun bersih, gue tetep aja takut. Gimana kalo ada yang ngintip, oy!" Arka menggerutu. Berjingkrak panik, terlebih saat menemukan lubang tembok yang cukup besar, bahkan matanya bisa melihat kondisi di luar sana.
Pakaiannya masih lengkap seperti lima belas menit yang lalu. Khawatir ada mata-mata nakal yang mengintip, atau tak kalah seram dengan datangnya hewan melata yang bisa datang menyusup. Dan hantu?
Salahnya yang terlalu nyenyak tertidur sampai tak menyadari langit telah berubah menjadi gelap, lagi pula Farhan tak tega membangunkannya yang pulas. Jangan mandi, kata si cupu setelah itu. Memang bentuk perhatian yang membuatnya senang, hanya saja keringat yang membasahi sekujur tubuhnya membuat gatal, lengket.
Coba memejamkan matanya sekejap saja jantungnya sontak bertalun begitu cepat, tak bisa membayangkan tentang bagaimana ketakutannya nanti saat waktunya mencuci muka.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com