Kartu Andalan
Saat kembali ke laboratorium dan menerobos masuk ke lantai 5 dengan palu besar. Rigma mendapati banyak peneliti yang terbunuh, semuanya dibunuh dengan sangat sadis. Banyak dari mayat peneliti yang termutilasi menjadi beberapa bagian dan ada juga yang kepalanya terpotong hingga otaknya berceceran.
"Mereka memang tidak kenal ampun… dasar maniak revolusi…"
Rigma terus menelusuri jejak pembantaian dan akhirnya menemukan target pertamanya di sebuah ruangan tertutup.
*slash slash slash…*
"Hiii…!"
Rigma melihat seorang pengawas cctv mengacungkan pistol energi ke arahnya dengan tubuh yang gemetar.
*Bam… slash…*
Tanpa ragu rigma membelah tubuh sang pengawas yang menyerangnya menjadi dua bagian hingga darahnya mengotori tubuhnya. Seorang wanita berambut pirang yang hanya menggunakan pakaian dalam meringkuk ketakutan di pojok ruangan.
"Akhirnya ketemu… kau anya kan…?"
"I-iya… tolong tuan jangan bunuh saya… saya hanya menjalankan perintah…"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com