"Apa yang Trian tadi katakan tadi kebenaran? Tapi memang begitu kan, keadaannya? Wanita itu memang mengakui belum ada ikatan apapun dengan Bian. Dia hanya mengaguminya dan ingin mendapatkan Bian. Jadi, kenapa aku masih meragukan setiap kata Bian?" keluhnya dalam hati. Sambil menatap kosong undangan yang baru saja diberikan Trian.
Mayang kembali mengingat setiap kalimat Trian sebelum ia pergi bersama Ziel.
"Helena putri sahabat Daddy kami. Dan kakakku tidak menyukainya. Dan orang tuaku juga tahu hal itu. Tapi selalu saja memaksa kakak memilih wanita yang mereka coba kenalkan," ucap Trian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com