"Pergi pergi..."
"Woo ... Woo ..."
Saat para penyintas bergerak maju, ada tanaman spora yang lebih banyak dan lebih beragam dan berbentuk aneh, dan warnanya secara bertahap menjadi lebih berwarna. Lingkungan sekitarnya sepi seperti hutan. Jauh di dalam dunia tumbuhan yang gelap, sesekali makhluk tak dikenal menggerutu dan menggiling suara sepi kosong.
Dika memiliki ilusi, dan ilusi ini sangat kuat, seolah-olah dia telah meninggalkan peradaban dunia modern dan berada di dunia tanaman spora yang luar biasa, dengan sekelompok "pribumi" memegang busur, panah dan tongkat, berbelok-belok di tempat yang sunyi. Hutan spora primitif.
Ada "jamur" raksasa, "batang teratai" dengan gerinda, "sarang ayam" berwarna merah darah, batang ramping dengan bola merah besar, dan spora hijau tumbuh di tanah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com