Caesar menghentikan gerakan tangannya, menatap terkejut pada Rimonda yang dengan santainya mengatakan hal yang membuatnya ingin bertanya lebih jauh. Dia melepaskan sarung tangannya, mendekati sosok gadis itu yang duduk santai di atas sofanya.
Masih dengan tatapan tidak percaya, dia mendekat. Duduk perlahan di sofa yang berhadapan dengan milik sang gadis "kau bercanda bukan"
Rimonda mengelengkan kepalanya pelan "aku tidak bercanda, sejak awal aku memang yang sudah menyiapkan racun itu untuk Stephen" jawab Rimonda penuh akan ketenangan.
"Hah.. jadi kau sudah berpikir untuk membunuh kakakmu!?"
Rimonda mengangguk lagi "sejak awal memang seperti itu, tapi Baginda Kaisar yang menginginkan Stephen untuk hidup" jawab Rimonda lagi, bahkan gadis itu dengan santai menyeduh teh yang memang dia siapkan untuk kerja lembur.
Tapi sepertinya dia tadi jadi lembur saat ini, dan Caesar merasa penasaran dengan semua hal yang dia tidak tau.
"Lalu dimana racunnya?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com