Rimonda berdecih, menatap Iblis yang tengah mengoceh tidak jelas. Telinganya terasa panas, merasa muak mendengar hal yang sama sejak tadi. Tatapannya langsung menajam, menunjukkan tatapan muak dan kesal pada Iblis itu.
Bahkan sang Iblis langsung terdiam, tangannya berada di depan dada dengan suara dengusan akan reaksi Rimonda. Dia memalingkan wajahnya, melirik ke arah Ramon yang sama-sama menunjukkan raut wajah malas.
"Kalian akan mati!" ucap Iblis itu sebelum menutup matanya tanpa mau melihat reaksi si kembar.
"Aku tau!" jawab Rimonda dengan nada sarkas.
Iblis itu membuka matanya, menatap tepat pada manik pucat itu "ya! Bagus kalau begitu"
Rimonda tersenyum miring "jangan berpikir hal yang tidak mungkin terjadi! Kematian tidak harus karena kalian yang membunuhku!" sahut Rimonda membuat Ramon tersenyum lebar.
"Adikku benar" ucap Ramon merangkul Rimonda "yang perlu kau tau adalah kalian yang akan mati di tangan kami!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com